Blog •  16/01/2025

Tekan Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah

Something went wrong. Please try again later...

SumselMedia.Com, Palembang- Guna menekan angka inflasi di Sumsel,

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar gerakan tanam Cabai dan Bawang Merah bersama Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Sumsel, serta kegiatan ini dipusatkan di UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih (BPPB) Dinas Pertanian, Minggu (5/1/2025).

Turut hadir Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., MSE dengan didampingi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian, TPH Provinsi Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono, M.Si, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ir Rusun Effendi, M.M, Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumsel Ir H Amiruddin, M.Si, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, dan undangan lainnya.

PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., MSE didampingi Sekda Sumsel Drs H Edward Candra M.H kegiatan ini sangatlah penting agar inflasi di Sumsel dapat dikendalikan. Apalagi, sumber inflasi itu masih bersumber dari hal yang sama terulang terus, yakni cabai merah, cabai rawit, bawang merah, telur ayam, dan minyak goreng.

“Dan tadi akhirnya kita terjawab dengan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, TPH Provinsi Sumsel karena memang persoalan kita dengan kebutuhan itu hanya sepertiga bisa kita bisa penuhi,” ujarnya.

Kemudian, artinya komoditas pangan ini yang sangat mempengaruhi inflasi ini dan kebutuhan masyarakat semakin lama semakin tinggi itu sangat tergantung dari wilayah lain. Hal ini bisa rasakan dari Jawa, Sumatera, kita juga bisa setoran dari Sulawesi Selatan, tapi jangan lupa, pada eksisting untuk pada saat ini, natal tahun baru (nataru) dan nanti akan lebaran kita akan rebutan.

Dan yang pasti bahwa biasanya kebijakan daerah masing-masing itu kalau kebutuhan wilayahnya masing-masing meningkat, mereka akan kurangi untuk menjual ke luar, biasanya memenuhi kebutuhan didalam itu dan ini sudah terpengaruh,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, kenapa di Oktober, November inflasi Sums hanya 0,73 persen kemudian di November dan Desember atau year on year (y.o.y) nya jadi 1,20 persen ini peningkatannya luar biasa 0,5 persen memang dibawah nasional sedikit. Tetapi ini kalau tidak antisipasi, Sumsel ambil mitigasi kebijakan ini akan terus menderek inflasi kita. Oleh karena itu, tiga bulan lagi insya Allah akan lebaran, tapi awal Maret 2025 sudah mulai puasa.

Dari data November ke Desember, nanti Desember ke Januari nanti kita lihat datanya dari Wahyu peningkatan terhadap makanan ini juga semakin meningkat ternyata. Dimana ternyata pariwisata, peningkatkan pariwisata ke provinsi Sumsel itu semakin lama semakin meningkat, dan ini juga salah satu penyebabnya,” katanya.

Sementara itu, Kadis Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono, M.Si dengan didampingi Kepala UPTD BPPB Dinas Pertanian, TPH Provinsi Sumsel Nur Wahyudiono, SP menyampaikan bahwa bawang merah luas tanam ada 185 hektar untuk tahun 2024. Jumlah produksi 825 ton, kebutuhan bawang merah 20.248 ton defisit cukup banyak itu sejumlah 19.413 ton. Untuk mencukupi kebutuhan bawang tersebut paling tidak dibutuhkan ada tanaman sebesar atau seluas 2838 hektar, sedangkan kita baru menanam 185 hektar saja.

Jadi ini sebagai trigger, sebagai penggerak bahwa kita gerakan tanam cabai ini tidak hanya harus di masyarakat tapi lahan-lahan kosong yang potensi bisa kita tanam untuk menambah produksi kita. Dan seperti contoh hari ini sengaja memang Penjabat Gubernur Sumsel meminta di lahan-lahan kantor kita,” ucapnya. Masih dilanjutkannya, jadi tadi pesan beliau di Dinas Pertanian, di UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih ini, itu akan mensupport benih-benih untuk ke eksternal. Dimana saran beliau juga tadi ke Asisten II bidang E.Keu dan Pembangunan Setda Sumsel untuk internal, benihnya kita support dari sini untuk melakukan gerakan yang sama di kantor-kantor UPTD yang ada di provinsi Sumsel. Dengan adanya gerakan ini yang dimulai dari kantor, mudah-mudahan masyarakat semakin tergerak.

Dan didalam wawancara tadi juga Penjabat Gubernur Sumsel telah menyampaikan bahwa masyarakat dipersilahkan untuk dapat menanam yang benihnya akan kita support melalui Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel,” imbuhnya.

Masih disampaikannya, untuk ini lahan yang ada sekitar hampir 2000 meter tepatnya 1700 san meter dan ini akan kita terus kita kawal dengan luasan yang ada disini potensinya itu mungkin sekitar dipotong bangunan, fasilitas umum mungkin ada sekitar 5 hektar itu akan kita gerakkan. Dan yang insya Allah nanti panennya bisa kita rasakan di ramadhan 10 hari pertama. Tujuh puluh (70) hari sejak tanam maka akan ada panen, dimana satu pohon itu, yang mana satu pohon cabai merah itu bisa satu (1) sampai satu koma lima (1,5) kilogram (kg) produksinya masa dengan berakhir masa produksinya.

Bisa kita hitung dengan lahan yang tidak terlalu besar saja, contoh rumah tangga, dimana rumah tangga itu kalau dia punya paling tidak 5 poli bag saja, maka mereka akan menghasilkan 5 sampai 7,5 kg untuk kebutuhan mereka,” bebernya.