Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memaparkan sejumlah rencana program prioritas Kementerian Pertanian pada 2025 dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa.
Amran menyebut ada tujuh program utama yang akan dilaksanakan tahun depan untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan, dengan catatan usulan anggaran Kementan sebesar Rp68 triliun disetujui.
Pertama, peningkatan produksi padi dan jagung. Ditargetkan produksi beras tahun depan mencapai 32,83 juta dan produksi jagung 16,68 juta ton.
Kedua, optimalisasi lahan 350 ribu hektare yang berlokasi di antaranya di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Ketiga, peningkatan produksi susu dan daging sapi, dengan target produksi susu mencapai 1,55 juta ton dan daging 389,41 ribu ton.
“Program ini bertujuan mendukung program strategis Kabinet Merah Putih, yaitu program makan siang bergizi,” ucap Amran.
Keempat, Kementan menargetkan program cetak sawah seluas 750 ribu hektare di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan lainnya.
Amran menyebut pada 2024, Kementan telah melakukan cetak sawah seluas 1 juta hektare di Merauke, Papua Selatan, dan 500 ribu hektare di Kalimantan Tengah.
Program kelima, Kementan akan menyiapkan benih unggul yang ditargetkan bisa mencapai 5 juta hektare atau 150 ribu ton.
Keenam, Amran menargetkan penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) prapanen sebanyak 1,14 juta unit dan pupuk bersubsidi 9,03 juta ton.
Ketujuh, Kementan akan mengembangkan pertanian moden melalui pertanian milenial, dengan target tenaga pertanian modern kompeten sebanyak 65.170 orang.
Pagu anggaran Kementerian Pertanian untuk 2025 ditetapkan sebesar Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran sebesar Rp21,47 triliun.
Amran sebelumnya mengusulkan tambahan anggaran menjadi Rp68 triliun untuk tahun 2025 guna mewujudkan peningkatan produksi pangan.