JOMBANG – Sejumlah petani di Dusun Canggon, Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mengeluhkan serangan penyakit bulai. Selain tanaman jagung tidak tumbuh normal, daun beserta batangnya juga berwarna putih.
Hampir di setiap sawah yang ditanami jagung terserang peyakit bulai. Menurut Muslimin, bulai menyerang tanaman sejak usia 30 hari. ’’Pokoknya setelah dipupuk, kelihatan daun mana yang hijau dan putih,’’ katanya. Sembari menunjukkan jagung yang diserang bulai, ia menyebut tanaman tak tumbuh normal.Warna daun tidak hijau lagi karena bercampur putih. Saat jagung masuk umur 60 hari pun tak berubah.
’’Paling banyak daunnya yang putih, penyakit bulai atau putihen.Kurang tahu asalnya darimana, tiba-tiba kok di sini semua kena,’’ imbuh dia. Selain warna daun putih, batang jagung juga mengalami hal serupa.
Benih Jagung P88 Tentram, Hati Makin Tentram dari Bulai
Bahkan, hampir semua jagung di tempatnya terserang bulai. ’’Banyak yang kena, jagung yang sudah besar ya tetap kena,’’ sambung Muslimin. Sehingga petani mencabuti jagung yang terkena bulai itu. Dengan harapan, penyakit bulai tak menyerang ke tanaman lain.
’’Dicabuti buat pakan lembu, kalau tidak dicabut merembet ke yang lain,’’ terang dia. Meski begitu, masih ada sejumlah petani yang membiarkan tanaman jagungnya diserang bulai. Rata-rata, tanaman yang sudah diserang itu tak bisa tumbuh normal.
’’Jelas pengaruh, buah tidak bisa muncul. Biarpun dibiarkan tidak dicabut ya tetap tumbuh, kalau pun tumbuh buah isinya kosong, paling satu dua bogang-bogang,’’ bebernya.
Tak heran, para petani merasa khawatir hasil panen turun. ’’Baru sekarang ada bulai, dulu jarang. Belum tahu ini masih bisa panen atau tidak, paling nanti turun,’’ pungkas dia sembari menyebut sawah yang terserang bulai milik Mulyono warga setempat
Sumber: radarjombang.jawapos.com/