Blog •  11/06/2024

Ancaman Karhutla Mengintai : Dampak Kekeringan, Terpaksa Mencabut Padi Akibat Gagal Tanam

Something went wrong. Please try again later...

BOJONEGORORadar Bojonegoro - Memasuki musim kemarau tahun ini berbagai bencana mengintai di Bojonegoro. Salah satunya, kejadian kebakaran. Suhu udara yang tergolong cukup tinggi di Bojonegoro membuat masyarakat harus waspada. Bahkan, 2023 lalu kejadian kebakaran di Bojonegoro meningkat drastis di banding tahun-tahun sebelumnya. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mendominasi kejadian pada 2023 dan diprediksi akan kembali terjadi tahun ini.

Berdasar Satu Data Bojonegoro, terdapat 114 kejadian kebakaran pada 2021. Meningkat menjadi 150 kebakaran pada 2021. Kemudian, mengalami penurunan menjadi 130 kebakaran pada 2022.


Namun, pada 2023 angka kebakaran di Bojonegoro mengalami peningkatan dengan drastis. Yakni, sebanyak 518 kejadian kebakaran pada 2023. Sedangkan, pada 2024 sudah tercatat sekitar 72 kebakaran di Bojonegoro.

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bojonegoro Zainul Ma’arif mengatakan, puncak kejadian kebakaran biasanya saat musim kemarau.

Yakni, pada sekitar awal Juni hingga puncaknya sampai November dengan suhu retata 35 hingga 40 derajat celcius. ’’Pada musim kemarau tahun lalu, kejadian didominasi Karhutla. Tercatat sebanyak 360 kejadian di Bojonegoro pada 2023 akibat pembakaran sampah yang dilakukan,” ujarnya

Menurut Arif, karhutla tentan terjadi di musim kemarau. Bahkan, rumput alang-alang yang sudah sangat kering apabila bergesekan bisa menimbulkan api. Bahkan, ketika masyarakat bersih-bersih lahan dengan cara dibakar kemudian disiram apinya. Mereka mengira api sudah padam, namun bisa saja itu masih ada api putih atau transparan memicu kebakaran.

Sumber: https://radarbojonegoro.jawapos.com/