Musim hujan kental dengan sarat musim tanam, yang artinya ketika musim hujan tiba, pasti selalu diikuti dengan musim tanam, dalam hal ini adalah tanaman padi.
Akan tetapi, para petani biasanya bingung dengan varietas padi yang harus mereka tanam, terlebih dengan semakin menjamurnya varietas padi itu sendiri ditambah dengan banyaknya perusahaan yang mengeluarkan benih-benih padi tersebut.
Maka dari itu, petani dihimbau untuk dapat menyesuaikan benih padi yang akan ditanam agar lebih tahan terhadap kondisi air yang berlebih yang seringkali merendam pertanaman selama berhari-hari.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menyarankan kepada para petani untuk menggunakan varietas padi tahan rendaman sebagai solusi agar pertanian tidak terganggu, khususnya para petani yang berada di lahan sawah dataran rendah.
Balibangtan melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) telah merilis varietas padi tahan rendaman sejak 2012 dan diberi nama Inpari 30 dan Ciherang Sub 1 atau Submergence. Varietas padi ini dapat tetap hidup meskipun mengalami kelebihan cadangan air atau banjir.
Varietas ini sengaja disiapkan untuk kondisi lahan sawah yang berpotensi terkena banjir saat curah hujan tinggi. Bibit ini bisa bertahan selama 10-15 hari dalam rendaman air hujan ataupun banjir.
Padi ini bertahan dengan cara menyimpan cadangan energi saat sedang terendam dan jika air sudah surut ia akan tumbuh kembali, tidak mati. Ini mengingat bibit Inpari 30 dan Ciherang Sub 1 mampu me-recover atau menyembuhkan dirinya sendiri saat terendam yang dimana kelebihan ini tidak dimiliki oleh bibit lain.
Varietas ini sangat cocok untuk ditanam di sawah beririgasi di dataran rendah hingga ketinggian 400 mdpl pada daerah yang sering terkena luapan sungai. Padi ini juga dapat ditanam pada cekungan dan daerah rawan banjir lainnya.
Namun sayangnya, kedua jenis bibit tersebut tidak cocok jika ditanam dalam rendaman air laut. Untuk bibit yang tahan terhadap air laut, maka yang cocok digunakan adalah Inpari 34 dan Inpari 35 karena tahan terhadap salinitas air laut.
Dengan demikian, dengan hadirnya teknologi varietas unggulan ini diharapkan dapat membantu para petani untuk tetap berproduksi dan menghasilkan panen yang optimal.
Selain dengan penggunaan varietas yang tahan, petani juga harus tetap mewaspadai serangan berbagai jenis OPT saat musim hujan ini. OPT yang perlu diwaspadai selama musim hujan, yakni hama wereng, penggerek batang, tikus serta penyakit padi lainnya.
Sumber: 8Villages