INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di tengah siaga pandemic Covid 19 yang melanda tanah air,petani Tuban saat ini justru berhasil memanen benih jagug hibrida. panen benih berlangsung di Kelompok Tani Sekar Tani Makmur ( Desa Sekaran) dan Kelompok Tani Jaya Utama ( Desa Wangi), Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.
Pada tahun 2019, Tuban ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai salah satu lokasi pilot Project Pengembangan Kawasan Benih Jagung Hibrida Berbasis Koorporasi Petani seluas 439,6 ha dan Tahun 2020 ini alokasi bertambah luas sekitar 560 Ha. Luas Panen benih jagung hibrida hingga Mei ini seluas 350 Ha, dengan hasil rata rata 5,6 ton/ha, total perkiraan produksi calon benih jagung Hibrida di Tuban sekitar 850 ton.
Kepala Dinas Pertanian Ketahan Pangan Tuban, Murtadji, saat diwawancara Rabu (15/4) sangat mengapresiasi petani Tuban yang konsisten berkecimpung untuk memperoduksi jagung. “Memang di Tuban ini kan sentranya jagung, apalagi dapat perhatian khusus dari Kementan pastinya mereka tambah semangat,” ucap Murtadji.
Ketua Poktan Jaya Utama Desa Wangi, Darji mmengakui panen benih jagung hibrida ini di luar perkiraan. “Semula kami targetkan 5,6 ton/ha, alhamdulilah ternyata bisa mencapai 7,5 ton/ha,” ujarnya. Darji sangat bersyukur di lahan marginal yang minim air, dan saat awal tanam pontang panting mengendalikan serangan ulat grayak, ternyata masih bisa panen.
“Semula kami ragu apakah bisa panen, namun setelah melihat hasilnya kami sangat puas dan merasa bangga,” sebutnya.. Hasil panen dari kelompok tani ini secara langsung sudah dibeli oleh mitra PT. Twinn. Hasilnya menurut Darji bisa dapat untung hingga duakali lipat.
Rakimin perwakilan dari PT. Tunas Widji Inti Nayotama (Twinn) memberi keterangannya bahwa rata-rata menjadi benih bersertifikat sekitar 45% dari produksi calon benih di Kabupaten Tuban atau sekitar 2,6 - 3 ton/ha benih. “Hasil panen calon benih langsung kami proses menjadi benih untuk memenuhi ketersediaan stok benih insitu bahkan sisanya akan kami ekspor ke Timor Leste, Insya Allah setelah corona berlalu,” jelas Rakimin.
Program perbenihan ini selalu didampingi oleh Kementerian Pertanian, salah satunya Staf Khusus Menteri Pertanian Imam Mujahidin Fahmid, yang selalu mengawal progress kegiatan ini. Menurut Imam benih merupakan komponen yang sangat penting dan strategis, terlebih sejak adanya kebijakan untuk meningkatkan produktivitas hingga 7% per tahun. “Benih merupakan titik tonggak starting awal setiap budidaya tanaman, terlebih benih produksi yang digagas oleh anak bangsa seperti di Tuban,” jelasnya.
Ia berharap, pandemik Corona cepat berlalu dan akan terus mendorong dan mempercepat laju ekspor benih jagung hibrida ke Timor Leste, agar Tuban mampu mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, modern dan menambah devisa sesuai dengan semangat Mentan SYL untuk memperluas pangsa ekspor.
Menurut Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Takdir Mulyadi, Kementan menargetkan melalui kegiatan perbenihan berbasis korporasi ini, Tuban dapat menghasilkan benih karya anak bangsa secara mandiri insitu dan hasilnya dapat diekspor ke negara tetangga. Hal ini sesuai arahan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi bahwa kebijakan Kementan mempermudah dan mempercepat pengurusan izin ekspor terbukti menggairahkan pengusaha dan eksportir benih jagung hibrida karya anak bangsa untuk melipatgandakan ekspor pertanian.
“Kami akan dorong terus dan selalu mengawal agar program ini berhasil dan bisa menjadi contoh untuk daerah lain,” pungkas Takdir.
Sumber: INDUSTRY