Cilacap - Masa tanam kedua (MT 2), bagi petani adalah masa yang berat. Beragam hama dan penyakit tanaman padi kerap menyerang. Dua dua hama terberat yang kerap dihadapi petani adalah wereng dan tikus.
Wereng cenderung mudah berkembang biak dalam kondisi kelembapan tinggi. Mereka pun telah berkembang biak pada MT 1, dan tak sempat terputus siklusnya lantaran langsung disusul dengan MT 2.
Serangan wereng stadium berat bisa menyebabkan penurunan hasil panen hingga 80 persen, bahkan gagal panen alias puso. Petani pun sungguh khawatir terjadi serangan yang bakal merugikan mereka.
Begitu pula tikus, yang kerap menyerang saat padi memasuki tahap vegetatif atau tumbuh dan beranak, serta mencapai puncaknya pada masa generatif atau berbuah.
Tikus-tikus itu juga berkembang biak pesat pada masa tanam pertama. Jumlah anaknya antara empat hingga sembilan ekor, pada umur-umur produktif.
Sekali musim tanam, tikus bisa berkembang biak dua kali. Yang paling mudah ditandai adalah ketika padi memulai tahap generatif atau dalam bahasa lokal padi meteng, tikus pun menutup seluruh lubangnya sebagai tanda tengah beranak.
Untuk mengantisipasi serangan wereng, Dinas Pertanian dan Pertenakan (Dipertanak) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menganjurkan petani menanam varietas padi yang tidak resisten.
Sumber: liputan6