Memilih pestisida adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh petani sebelum mengaplikasikannya pada tanaman. Meski kadang susah, namun memilih pestisida penting dilakukan karena berpengaruh pada efisiensi dan efektivitas penggunaannya. Pestisida sendiri diberikan pada tanaman untuk menyelamatkannya dari serangan hama dan menekan biaya perawatan. Khusus untuk Anda berikut tips memilih pestisida yang tepat!
Kenali jenis organisasi pengganggu tanaman yang menyerang
Sebelum Anda memilih pestisida apa yang akan digunakan pada tanaman, maka ketahui dulu masalah yang terjadi pada tanaman. Lakukan pengamatan di lahan, organisme pengganggu tanaman (OPT) apa yang menyerang. Setiap OPT biasanya menunjukkan gejala serangan yang khas atau spesifik. Anda tinggal amati saja gejala yang muncul pada tanaman. Misalnya saja ulat yang meninggalkan lubang-lubang kecil pada daun dan buah.
Anda harus bisa membedakan jenis serangan OPT pada tanaman. Apakah itu hama, penyakit, atau organisme lain. Kemudian tentukan penyebab spesifik masalah yang terjadi pada tanaman. Misalnya jika tanaman Anda terserang ulat, maka ulat jenis apa yang menyerangnya. Begitu juga jika tanaman terserang hama, tentukan jenis hama apa yang menyerangnya.
Sesuaikan jenis pestisida sesuai kebutuhan
Setelah Anda menemukan OPT apa yang menyerang tanaman, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyesuaikan jenis pestisida yang sesuai. Untuk OPT jenis serangga hama, maka yang Anda butuhkan adalah insektisida. Jika OPT yang menyerang adalah tungau maka yang Anda butuhkan adalah akarisida. Rodentisida untuk serangan tikus, molluskisida untuk moluska, nematsayasida untuk nematode, fungisida untuk serangan jamur dan cawan, bakterisida untuk serangan bakteri pada tanaman, dan herbisakuda untuk serangan gulma atau rumpu-rumputan.
Menentukan cara kerja pestisida untuk tanaman
Secara umum, cara kerja pestisida pada tanaman terbagi menjadi empat macam; sistemik, kontak, lambung, dan pernapasan. Pestisida sistemik adalah jenis pestisida yang cara kerjanya tidak langsung membunuh hama. Pestisida ini disemprotkan atau ditebarkan ke tanaman kemudian masuk menyerap ke dalamnya melalui akar atau daun. Setelah pestisida sistemik masuk ke dalam tanaman, maka zat racun di dalamnya akan membunuh jamur dan bakteri.
Pestisida kontak adalah pestisida yang bekerja ketika bersentuhan langsung dengan hama yang disasar. Pestisida jenis ini tidak efektif untuk hama yang sering berpindah. Namun bila pada tanaman masih ada residu pestisida kontak, maka OPT bisa tetap terbunuh. Berbeda dengan pestisida kontak, pestisida lambung mengharuskan tanaman yang disemprot dimakan dahulu oleh OPT. Jadi jika pestisida lambung disemprotkan pada daun tanaman, kemudian daun itu dimakan oleh OPT, maka insektisida lambung baru bekerja secara efektif membunuhnya.
Yang terakhir, pestisida pernapasan adalah pestisida yang membunuh OPT jika terhirup oleh organisme tersebut. Pestisida jenis ini masuk ke tubuh OPT melalui pernapasan dan membunuhnya secara efektif. Pestisida pernapasan cocok untuk membasmi hama gudang.
Memilih jenis bahan aktif
Jenis bahan aktif yang ada di pestisida akan menentukan keefektifan dan fungsinya untuk membunuh hama. Berbeda zat aktif, berbeda pula hasilnya saat sudah diaplikasikan pada tanaman. Anda harus yakin bahwa zat aktif di dalam pestisida yang dipilih adalah zat aktif untuk membunuh OPT yang disasar. Jangan sampai Anda membeli pestisida dengan zat aktif yang difungsikan untuk hama jenis lain.
Tips untuk Anda yang tidak yakin dengan jenis serangan OPT apa pada tanaman dan pestisida apa yang harus digunakan, bawa saja contoh tanaman yang terserang OPT ke penjual pestisida. Di sana Anda akan mendapatkan beberapa rekomendasi produk pestisida yang sekiranya mampu mengatasi masalah Anda. Baca baik-baik label kemasan pestisida dan cocokkan dengan gejala yang muncul pada tanaman. Nah, semoga tips memilih pestisida ini bisa membantu, ya!
Sumber: Kumparan