JAKARTA, JITUNEWS.COM - Jagung merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak di budidayakan di Indonesia. Ketika tanaman ini dipanen, banyak masyarakat yang memanfaatkan Jagung untuk dijual dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun, kebanyakan petani hanya memanfaatkan Jagung dan buahnya saja, sedangkan batang Jagungnya kurang dimanfaatkan secara optimal, bahkan terkadang hanya dibuang atau dibakar setelah dirombak.
Padahal, di dalam batang Jagung terkandung selulosa dari zat lignin yang tinggi. Kandungan selulosa dari zat lignin mampu membuat batang Jagung menjadi bahan organik yang mudah untuk didekomposisi oleh mikroorganisme. Hal ini memungkinkan batang Jagung sangat potensial untuk dijadikan pupuk, untuk mampu menambah kandungan unsur hara berupa kalium yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
Berikut JITUNEWS uraikan cara mengolah batang Jagung untuk dijadikan kompos, yaitu :
1. Persiapan Bahan :
- Siapkan batang Jagung yang dicacah dan dibuat menjadi lebih kecil.
- EM4 bisa digunakan untuk mempercepat proses pengomposan.
- Siapkan dedak atau bekatul untuk memperkaya unsur kompos nantinya.
- Siapkan kotoran hewan yang digunakan sebagai pengganti dedak, karena kadang dedak sulit didapatkan dan harganya sudah tidak ekonomis lagi.
2. Proses Pembuatan :
- Buatlah lapisan tumpukan batang Jagung dengan ketinggian sekitar 20-25 cm, kemudian tabur dedak di atasnya atau ganti dengan kotoran hewan.
- Buatlah lapisan kedua dan seterusnya dengan ketinggian batang Jagung menjadi satu meter, kemudian EM4 yang sudah dioplos bisa diberikan disetiap lapisan batang Jagung tadi. Tetapi batang Jagung harus sudah dicacah menjadi lebih kecil. Tetapi jika batang Jagung tidak dilakukan pencacahan, maka perlu sebuah lubang di tanah untuk proses pengomposan. Meskipun cara pengomposan sama dan lebih lama, maka sebuah lubang akan dibutuhkan untuk pengomposan alami dengan bantuan mikroorganisme pada tanah, agar dapat mematangkan proses pengomposan.
- Kemudian tumpukan batang Jagung dengan ketinggian 1 meter tadi ditutup dengan terpal atau plastik, karena proses pengomposan ini dikenal sebagai proses fermentasi. Sama halnya dengan yang dilakukan pada batang Jagung yang tidak dicacah, hanya bisa diganti dengan tanah. Hal ini lebih mengarah ke konservasi tanah, daripada membuat kompos yang akan bisa dimobilisasi. Meskipun hasilnya akan sama, yaitu sebuah kompos, hanya pemanfaatannya akan lain.
- Untuk meratakan proses pengomposan, batang Jagung harus dibalik setiap minggu dan dalam waktu 4 minggu. Tetapi jika menggunakan EM4, proses pengomposan akan lebih cepat dengan waktu 2 minggu.
- Proses pengomposan berhasil ditandai dari warna batang Jagung yang berubah menjadi coklat kehitaman, konturnya lebih rapuh, dan tidak berbau. Maka kompos sudah bisa digunakan, dengan diolah bersama saat pengolahan lading Jagung, atau bisa disimpan dalam karung, setelah dikeringkan terlebih dahulu. Biasanya bisa dijual ke petani atau toko pertanian.
Sumber: Jitunews