Terkini.id, Takalar – Dalam rangka pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Binaan Universitas Muslim Indonesia Makassar, tim pengabdian yang terdiri atas 3 orang yaitu Dr. Ir. Suraedah Alimuddin, Dr. Ir. Netty, M.Si, dan seorang mahasiswa Asrini telah melaksanakan pengabdian masyarakat pada Kelompok Tani Lebbae 1 yang diketuai oleh Nahayong Dg Muji di Desa Tonasa, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar. Kelompok Rani Lebbae 1 memiliki jumlah anggota sekitar 20 orang, dikenal sebagai salah satu kelompok tani di Desa Tonasa yang sejak beberapa tahun lalu sampai sekarang melakukan usahatani jagung. Selain sebagai bahan pangan, jagung merupakan bahan utama untuk pembuatan pakan ternak unggas dan bahan baku industri.
Desa Tonasa dikenal sebagai salah satu sentra penghasil jagung di Kabupaten Takalar. Oleh karena itu, program pengembangan desa tonasa dari sektor pertanian perlu mendapat perhatian terutama dalam hal peningkatan produksi jagung guna memenuhi kebutuhan jagung nasional dan peningkatan pendapatan petani. Jenis jagung yang ditanam oleh kelompok tani mitra adalah jagung kuning hibrida dengan rata-rata produktivitas masih tergolong rendah yaitu sekitar 6 t/ha.
Kelompok tani Lebbae 1 belum memiliki pemahaman yang memadai dalam penerapan teknologi budidaya terutama dalam hal pengaturan jarak tanam dan pemupukan tanaman jagung tanam. Hal itu diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi yang diperoleh kelompok tani mitra. Pemupukan merupakan penentu keberhasilan produksi tanaman jagung. Dosis, cara, dan waktu aplikasi pupuk yang tepat penting untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi tanaman yang lebih baik.
Namun, kebiasaan petani di Desa tonasa dalam memupuk tanaman jagung, tidak berdasarkan kondisi hara tanah atau rekomendasi pemupukan jagung tetapi didasarkan pada jumlah benih yang ditanam. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan metode Penyuluhan, demonstrasi plot (Demplot), pendampingan, monitoring dan evaluasi. Dalam kegiatan penyuluhan, materi yang diberikan adalah teknik budidaya tanaman jagung khususnya penggunaan jarak tanam dan aplikasi pupuk, baik dosis, waktu, dan cara aplikasinya pada tanaman jagung agar diperoleh pertumbuhan dan produksi yang lebih baik. Selain itu, materi tentang penganan pasca panen jagung juga menjadi materi dalam kegiatan pengabdian ini. Kelompok mitra sebagai peserta sekaligus sebagai fasilitator acara dengan penuh semangat dan antusias mengikuti acara ini sampai selesai dan tidak sedikit di antara mereka mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan varietas, penggunaan jarak tanam, serta pemupukan pada tanaman jagung hibrida. “Diskusi mengenai aplikasi pupuk merupakan materi yang paling alot. Mereka baru memahami bahwa aplikasi pupuk yang tidak tepat merupakan faktor penting yang mengganggu laju pertumbuhan tanaman jagung yang tentunya sangat berdampak pada hasil,” ujar Dr. Ir. Suraedah Alimuddin, Minggu 2 Januari 2022. Tahap demplot yang dilakukan oleh tim pengabdian bersama kelompok mitra berjalan lancar bahkan kelompok mitra sangat mengharapkan kegiatan seperti ini tetap berkelanjutan di desa Tonasa. Mahasiswa sebagai pendamping dan ketua kelompok mitra bertugas memonitor secara berkala kondisi pertanaman. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kelompok tani mitra telah memhami dengan baik teknik budidaya tanaman jagung dan mengimplementasikannya dilapangan tentang apa yang telah dijelaskan dalam kegiatan penyuluhan. Terjadi peningkatan Pertumbuhan tanaman yang lebih baik karena baik petani sudah melakukan pengaturan jarak tanam dan pemupukan sesuai rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian. “Kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang sangat baik oleh kelompok tani mitra, mereka bersemangat dan penuh antusias mengikuti seluruh kegiatan mulai dari penyuluhan sampai pada evaluasi kegiatan,” ujarnya. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra dalam hal penerapan teknologi budidaya tanaman jagung.
Sumber: Terkini.id