DRINGU, Radar Bromo – Ketersediaan lahan pertanian di Kabupaten Probolinggo kian menyusut. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyebut target luas areal tanam padi dan jagung tahun depan akan mengalami pengurangan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Probolinggo Didik Tulus Prasetyo mengatakan bahwa ada beberapa lahan pertanian yang telah dialihfungsikan. Sehingga berdampak pula pada ketersediaan lahan pertanian. Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian target luasan lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk menggenjot produktivitas pertanian.
“Lahan pertanian dibeberapa daerah sudah beralih fungsi. Hal ini terjadi karena dampak proyek jalan tol. Ada juga lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi pemukiman,” katanya.
Didik menjelaskan bahwa pada tahun ini DKPP memiliki target areal tanam jagung seluas 59.000 hektare. Pada tahun depan akan berkurang menjadi 51.000 hektare. Sedangkan untuk luas areal tanam padi tahun ini 58.000 hektare akan turun menjadi 57.000 hektare.
“Dua lahan akan mengalami penyusutan. Area tanam jagung menyusut cukup banyak mencapai 8.000 hektare. Sedangkan padi menyusut jadi 1.000 hektare,” ujarnya.
Namun demikian pihaknya masih menunggu surat resmi dari Pemprov Jatim. Sebab kebijakan sepenuhnya menjadi menjadi kewanangan Pemprov. Target yang ditentukan juga berhubungan erat dengan ketahanan pangan yang ada di Provinsi Jawa Timur. Dengan adanya penyusutan target area tanam, dimungkinkan daerah lain akan mengalami kenaikan target.
“Masih dilakukan kajian lagi oleh Provinsi. Tentunya masih mempertimbangkan ketahanan pangan masyarakat yang harus dipenuhi. Tetapi target yang telah diberikan tetap memperhatikan ketersediaan lahan yang masih bisa dimaksimalkan,” tuturnya.
Sumber: Radar Bromo