Jakarta - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey berupaya meningkatkan produksi ketersediaan beras sehingga Provinsi Sulut bisa swasembada walaupun tahun 2020 ini dihadapkan pandemi COVID-19. Salah satu terobosannya yakni mendorong masyarakat petani memanfaatkan lahan kering untuk menanam padi ladang.
Olly mengatakan pihaknya sangat serius mengoptimalkan lahan tersebut dengan secara nyata menjalankan gerakan tanam padi ladang. Menurutnya, program ini tidak hanya untuk mewujudkan swasembada beras namun sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan atau mengurai kemiskinan.
"Ini merupakan salah program operasi daerah selesaikan kemiskinan (OD-SK) di sektor pertanian. Gerakan ini dilakukan untuk memotivasi petani meningkatkan produksi padi ladang dalam rangka mendukung pemantapan swasembada beras di Sulut serta mendorong peningkatan pendapatan petani di era pandemi COVID-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/7/2020).
Pada gerakan tanam tersebut, Olly sekaligus memberikan bantuan bibit kepada para petani agar mempercepat dan memperluas penanaman padi ladang. Langkah ini dinilai baik dilakukan demi menjaga ketahanan pangan di Sulut di tengah Pandemi COVID-19.
"Padi ladang ini juga meningkatkan sektor perekonomian di Sulut. Saat ini bantuan bibit padi ladang sudah disalurkan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota lewat Dinas Pertanian Sulut," imbuhnya saat melakukan gerakan tanam padi ladang di Desa Pinaesaan, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Jumat kemarin.
Oleh karena itu, Olly secara tegas mengajak masyarakat bumi nyiur melambai Sulawesi Utara untuk memanfaatkan lahan dengan menanam padi ladang di masa pandemi COVID-19 ini.
"Padi ladang sangat cocok ditanam di daerah kering, dan ini bisa dimanfaatkan petani di seluruh daerah yang ada di Sulut," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Sulut Novly Wowiling menambahkan pemerintah Provinsi Sulut mendorong upaya Kementan meningkatkan produksi pangan melalui mekanisasi pertanian dan teknologi tepat guna lainnya yang modern. Mekanisasi pertanian menjadi kebutuhan petani saat ini agar berhasil dalam proses budidaya dengan produksi tinggi.
"Dengan mekanisasi upaya peningkatan dan memantapkan persediaan pangan menjadi aman, kesejahteraan petani juga turut naik," ucap dia.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan mendorong langkah nyata Gubernur Sulut dalam meningkatkan produksi beras. Menurutnya, pemanfaatan lahan untuk tanam padi ladang merupakan langkah nyata merealisasikan terobosan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menjamin terwujudnya swasembada beras melalui percepatan tanam khususnya tanaman padi di semua daerah pada Musim Tanam (MT) II Tahun 2020 pada 5,6 juta hektare lahan.
"Kementerian Pertanian siap membantu upaya peningkatan produksi ini dengan menyalurkan bantuan benih, pupuk, obat-obatan, alat mesin pertanian, asuransi pertanian dan dana KUR (kredit usaha rakyat). Hal itu dilakukan guna menjaga ketahanan pangan nasional selama masa pandemi virus corona Covid-19 tengah berlangsung," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan percepatan tanam dan program mengoptimalkan panen dapat menambah beras hingga 12,5 juta sampai 15 juta ton beras sampai akhir Desember 2020.
"Dengan demikian, dalam kondisi apapun pangan secara nasional tersedia dengan baik. Saya optimistis jika pemerintah pusat dan daerah sinergi memprioritaskan program pertanian, Indonesia mampu terhindar dari ancaman krisis pangan yang akan terjadi pascapandemi COVID-19 seperti yang diingatkan FAO (Food and Agriculture Organization)," pungkas Syahrul.
Sumber: Detik