DRINGU, Radar Bromo – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo masih berupaya mengejar target lahan jagung yang harus dicapai. Hingga Oktober luasan lahan masih kurang 31 ribu hektare.
Untuk mencapai target tersebut DKPP harus bekerja lebih keras. Pasalnya saat ini telah masuk musim hujan. Musim dimana banyak petani yang mulai beralih tanam padi. Sebab kebutuhan irigasi untuk sawah mudah terenuhi.
“Mayoritas petani memang masih berpatokan pada musim. Musim hujan saat ini petani banyak yang menanam padi sebab air untuk irigasi mudah untuk dipenuhi,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Probolinggo, Didik Tulus Prasetyo.
Menurutnya, puncak produksi jagung terjadi pada saat musim kemarau atau saat kandungan air dalam tanah pertanian dalam kondisi sedang. Sehingga perkembangan tanaman jagung cukup subur. Tidak hanya baik dari segi kualitas, tetapi juga kuantitas hasil panen.
Pihaknya telah memetakan beberapa wilayah penghasil jagung yang cukup baik. Sehingga kendati masuk musim hujan, pendekatan pada petani dilakukan agar tetap melakukan penanaman jagung pada lahan miliknya. Selain itu beberapa waktu lalu telah dilakukan distribusi bibit jagung kepada petani agar target luasan lahan dapat tercapai.
“Leces dan Gending masuk wilayah potensial tanam jagung, serta ada beberapa wilayah lain yang juga mampu menghasilkan jagung yang baik. Oleh karena itu petugas lapangan secara rutin melakukan pendekatan kepada petani agar tetap bertanam jagung,” katanya.
Didik menyampaikan bahwa hingga akhir bulan Oktober luasan lahan tanam jagung telah mencapai 28 ribu hektare. Dimana DKPP tahun ini memiliki target lahan tanam jagung seluas 59 ribu hektare.“Tersisa 31 ribu hektare yang harus dikejar, dengan kondisi yang sudah masuk musim hujan ini tetap upayakan agar target tercapai,” tuturnya.
Sumber: Radar Bromo