DRINGU, Radar Bromo – Target areal tanam padi dan jagung Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten mengalami penurunan. Pasalnya ketersediaan lahan tanam saat ini tengah mengalami penyusutan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Probolinggo Didik Tulus Prasetyo mengatakan bahwa target yang dibebankan merupakan keputusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kebijakan tersebut diambil setelah melakukan kajian dan mempertimbangkan ketersediaan areal tanam.
“Target areal tanam tahun ini sudah ditetapkan, dibandingkan dengan tahun lalu target luas areal tanam menurun. Sebab ada beberapa lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanam sekarang dialihfungsikan menjadi permukiman dan terdampak proyek jalan tol” katanya.
Saat ini, lanjut Didik, DKPP mendapatkan target padi 57.152 hektare. Di tahun sebelumnya mendapat target 58.000 hektare. Sedangkan target jagung 51.949 hektare, di mana tahun lalu ditarget seluas 59.000 hektare. Target luasan areal tanam tersebut kemudian akan dipetakan berdasarkan wilayah potensial di Kabupaten Probolinggo.
“Sebelumnya sudah kami prediksikan turun. Untuk padi menyusut jadi 1.000 hektare, jagung menyusut 8.000 hektare. Ternyata benar turun tidak jauh dari angka tersebut,” ujarnya.
Turunnya areal tanam tersebut menurutnya tidak akan mempengaruhi ketahanan pangan dimasyarakat. Sebab panen yang hasilkan sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan pangan. Jika pun ada kendala disektor pangan nantinya akan dilakukan evaluasi penetapan target.
“Masih memungkinkan untuk dilakukan evaluasi. Kebijakan yang sudah ditetapkan sudah dipertimbangkan secara matang. Termasuk kebutuhan pangan untuk masyarakat yang harus dipenuhi,” tuturnya.
Sumber: Radar Bromo