JANTHO - Hama burung pipit (tuloe) dan babi menyerang tanaman padi milik petani di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Ganasnya serangan hama tersebut membuat hasil produksi bakal mengalami penurunan.
Dedi, seorang petani di Lamlhom, Kecamatan Lhoknga, Sabtu (9/1/2021) menerangkan, sejak berumur dua bulan atau disaat tanaman padi mulai berbuah, serangan burung pipit mulai terjadi. Setiap hari para petani harus menjaga tanaman padi, terutama di pagi hingga sore hari.
Dikatakan, tak hanya serangan burung pipit yang menghantui para petani, mereka juga harus menghadapi serangan babi yang beraksi pada malam hari. "Cukup capek kami dibuat oleh kedua hama tersebut, mulai dari mulai berbuah hingga panen. Kalau tak dijaga setiap hari, hasil panen bakal minim," tandasnya.
Selama ini, jelas Dedi yang memiliki areal sawah seluas 7.000 meter persegi itu, mereka menjaga tanaman padi di pondok dan juga membuat suara-suara dari kaleng agar bising untuk menakut-nakuti burung. Selain itu, petani juga ada yang memasang jaring. Namun upaya itu tak maksimal, karena burung pipit beramai-ramai hinggap di jaringan sehingga lama kelamaan jaring kedodoran, sehingga hama burung tetap dapat mengisap pati buah padi yang masih mencair.
Menurut dia, saat ini petani di Kecamatan Lhoknga menanam padi mengharapkan tadah hujan. Karena, salurkan pembuang yang ada tidak memiliki waduk untuk menampung air.
Sumber: Aceh Tribunnews