RADAR JOGJA – Sebagian besar wilayah Gunungkidul sudah diguyur hujan. Intensitas hujan yang semakin merata ini diharapkan oleh para petani dapat berlangsung lama. Setidaknya hingga musim panen tiba.
Salah seorang petani warga Semanu, Ngawitmen mengatakan hujan yang telah turun selama dua hari terakhir membawa dampak positif terhadap keberangsungan pertanian. "Hujan turun terus, menyelamatkan tanaman kami," saat ditemui, kemarin (8/1).
Sebelumnya dia mengaku sempat pasrah karena tanamannya sudah mulai menguning sepanjang musim kemarau melanda.
Namun hujan yang kembali turun membuat tanamannya menghijau kembali. Ngawitmen mengharapkan hujan dapat turun hingga musim panen tiba yang diperkirakan pada Maret, meskipun musim tanamnya mundur.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismayadi mengatakan, meskipun hujan disertai bencana angin kencang turun, tidak ada dampak buruk yang berimbas kepada sektor pertanian di Gunungkidul. Sejauh ini belum ada laporan dampak buruk dari angin kencang terhadap petani.”Malah hujan yang turun secara terus menerus berdampak postif," ujar Rismayadi.
Rismayadi menjelaskan wilayah pertanian di Gunungkidul terbagi tiga zona yakni utara, tengah, dan selatan dengan tanaman pangan seperti padi, kedelai, jagung dan lain-lainnya.
Untuk zona utara dengan intensitas hujan yang sama, Rismayadi memperkirakan musim panen akan tiba pada Februari. Untuk zona tengah dan selatan baru musim tanam karena curah hujan mulai merata. Jadi kemungkinan musim panen Maret mendatang. Luas lahan pertanian di Gunungkidul saat ini mencapai 50 ribu hektare dengan jumlah petani yang berkisar 40 persen warga Gunungkidul. "Harapan kami hujan sudah mulai normal di angka 100 mm hingga 200 mm agar persediaan air untuk petani selalu tercukupi," imbuhnya.
Meskipun demikian, hujan yang terjadi secara terus menerus juga tidak selalu berdampak baik bagi para petani. Jika hujannya berlebihan dikhawatirkan munculnya serangan hama penyakit atau banjir. (cr6/din)