Sumbawa Besar (Suara NTB) – Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Sumbawa, Drs. H. Arief M.Si, mengapresiasi upaya pengusaha bersama Balai Karantina Pertanian dan instansi terkait lainnya, yang masih memiliki upaya dan terobosan. Khususnya melakukan kegiatan ekspor jagung ke Filipina ditengah lesunya harga jagung dalam negeri akibat kondisi Covid-19.
“Dengan adanya ekspor beberapa waktu lalu dari Pelabuhan Badas ke Filipina, membuat pengusaha masih bisa menyerap hasil jagung petani secara maksimal di Sumbawa. Mengingat sekarang di dalam negeri harga jagung tengah lesu, akibat tidak adanya permintaan jagung dari pabrik pakan dan lainnya yang selama ini mengandalkan jagung di sejumlah daerah tutup dan sementara tidak lagi beroperasi,” terang H. Arief.
Ekspor jagung 6.600 ton ke Filipina dalam bulan Ramadhan lalu, membantu petani karena hasil produksi mereka terserap oleh pengusaha. Bahkan gudang salah satu perusahaan, PT Segar di Sumbawa mampu menampung 10 ribu ton jagung. Bahkan informasinya akan ada lagi gelombang kedua ekspor jagung Sumbawa ke Filipina pada tahun ini. Dengan jumlah ton jagung yang akan diekspor yang jauh lebih besar dari yang pertama.
Sumber: Suara NTB