Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan harus mendatangkan 200.000 ton jagung per tahunnya ke daerah itu untuk memenuhi kebutuhan di Sumbar yang mencapai 1,2 juta ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal mengatakan sejauh ini produksi jagung di Sumbar itu berkisar 1 juta ton per tahunnya dengan luas lahan sekitar 135.000 hektare. Artinya ada kekurangan kebutuhan jagung di Sumbar sebanyak 200.000 ton. Untuk mengisi kekurangan itu Pemprov Sumbar pun memasok jagung dari provinsi tetangga seperti halnya dari Lampung.
"Misalnya di tahun 2020, produksi jagung kita tidak sampai 1 juta ton atau di kisaran 998 ribu ton lebih. Hal ini terus terjadi dari tahun ke tahun," katanya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Senin (18/1/2021).
Pria yang akrab disapa Jejeng ini pun telah mengambil langkah untuk mengantisipasi kekurangan kebutuhan jagung di Sumbar yang terjadi. Caranya mendorong masyarakat mengelola lahan tidur, seperti lahan sawah tadah hujan dan lahan perkebunan kelapa.
"Saya telah menyampaikan hal ini kepada Pemkab/Pemko dan tentunya tahun 2021 ini akan saya ingatkan kembali, agar masyarakat di daerah digerakkan untuk mengolah lahan tidur itu," tegasnya.
Jejeng optimis, bila lahan tidur di Sumbar yang kini mencapai 200.000 hektare itu dikelola khususnya untuk tanaman jagung, Sumbar tidak bakalan lagi kekurangan kebutuhan jagung, seperti yang dialami selama ini.
Menurutnya bila 200 ribu hektar lahan tidur itu memproduksi jagung, jangankan untuk memproduksi 1,2 juta ton per tahun, produksi jagung di Sumbar bisa mencapai 2 juta ton lebih.
"Itu kalau benar-benar lahan 200.000 hektare itu dikelola, dan kalau itu benar terwujud. Sumbar bakal surplus jagung," sebutnya.
Namun untuk mewujudkan itu, jelas akan dilakukan secara bertahap, agar realisasi di lapangan benar-benar berjalan optimal.
Sumber: Bisnis