Wereng batang coklat atau yang sering kita singkat dengan WBC Merupakan konsep dasar dari hama tanaman padi. Disini adalah hal yang dapat merusak tanaman padi oleh kerusakan pisik pada tanaman padi. Hama ini dikenal kerap menyerang tanaman padi muda, hingga sampai parah sampai masa pemanenan padi. Hama wereng coklat harus cepat di tangani karena akan berdampak buruk pada produksi yang kita dapat.
Wereng batang coklat WBC yang berkembang di lapangan dimulai dari WBC migran pada awal fase pembentukan anakan tanaman padi. Setelah menetap, WBC berkembang biak secara eksponensial satu atau dua generasi pada tanaman padi vegetatif, tergantung pada saat migrasinya. Apabila migrasi terjadi pada umur 2-3 mst, maka WBC dapat berkembang biak sebanyak dua generasi.
Hal ini dapat kita uraikan dari siklus hidupnya. Dari G-0 merupakan tahap migran, serangga migran menyerang sawah menjadi G-1 Tahap menetap (generasi pertama). Betina dewasa pada generasi pertama biasanya berbentuk serangga bersayap pendek G-2 Tahap perusak (generasi kedua). Sejumlah besar serangga dewasa bersayap panjang muncul dan berpindah Jika pada hamparan yang sama terdapat sawah yang baru ditanami maka akan terjadi imigrasi WBC dari tanaman generatif tersebut
KERUSAKAN TANAMAN PADA BER-BAGAI TINGKAT PERTUMBUHAN TANAMAN PADI
Kerusakan dapat terjadi pada tanaman padi tergantung pada Populasi awal pada saat migrasi Umur tanaman saat terjadinya migrasi, Varietas Padi Keadaan iklim Pemupukan yang tidak seimbang Penggunaan pestisida yang tidak benar.
Keterangan:
A = Hopper barn terjadi pada tanaman padi muda umur sekitar 30 hst, bila padat populasi migran dipesemaian adalah 50 ekor betina makroptera per 25 kali ayunan. Hopperburn awal dapat terjadi bila waktu tanam tidak serempak karena perpindahan serangga makroptera dalam jumlah besar dan sawah yang sedang dipanen ke areal yang sedang ditanami.
B = Bila kepadatan imigran 2 5 betina pervrumpun pada umur 20 30 hst, hopperbum disebabkan oleh keturunannya terjadi pada umur 50 60hst
C = Bila pertumbuhan populasi dimulai oleh migran 0,2 0,5 betina per rumpun pada umur 20 30 hst atau kepadatan brakhiptera betina pada umur 50 60 hst yaitu 2 5 ekor per rumpun, hopper burn biasanya terjadi setelah pembentukan bunga.
Sumber: Agrotani.com