Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mencanangkan Kabupaten Rejang Lebong menjadi daerah percontohan pertanian jagung, setelah daerah tersebut selama beberapa kali berhasil memproduksi jagung rata-rata sebanyak 10,2 ton per hektare.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Ricky Gunarwan menilai produksi jagung petani di Kabupaten Rejang Lebong tersebut dua kali lipat banyaknya dari yang biasa dihasilkan oleh petani di daerah lain.
Ia menyebut, dalam satu hektare lahan normalnya hanya menghasilkan sekitar empat hingga enam ton saja, namun petani jagung di Rejang Lebong mampu menghasilkan 10 ton lebih dalam setiap hektare.
"Kami akan turunkan tim untuk melihat bagaimana cara petani disana menanam jagung sehingga bisa dikembangkan di daerah lain karena ini jauh sekali dari hasil normal. Input apa yang mereka masukkan kedalam tanaman itu sehingga bisa menghasilkan jagung yang begitu banyak," kata Ricky di Bengkulu, Jumat.
Ricky mengatakan, tim yang akan diterjunkan tersebut nantinya akan mempelajari apakah hasil produksi yang dua kali lipat lebih besar itu dipengaruhi oleh penggunaan bibit, pupuk, cara tanam dan perawatan tertentu atau karena faktor kondisi tanah dan suhu, mengingat Rejang Lebong merupakan daerah dataran tinggi.
Menurutnya, jika hasil panen yang berlimpah itu bukan disebabkan faktor cuaca, maka kemungkinan besar bisa dikembangkan di daerah lainnya sehingga Provinsi Bengkulu nantinya bisa mejadi daerah penghasil jagung nasional.
"Rencananya nanti 9 Juli kami dan Bapak Gubernur akan melakukan panen raya jagung di Desa Karang Jaya, Kabupaten Rejang Lebong. Nah nanti sekalian kita lihat bagaimana cara petani disana sehingga hasil panennya bisa banyak," ucap Ricky pula.
Sementara itu, Ketua Koperasi Produsen Rumah Petani Mandiri (RPM) Rejang Lebong Ardianto mengatakan selama ini hasil panen jagung petani di daerah itu terbilang sedikit dan jauh dari yang diharapkan.
Saat ini, kata dia, petani menggunakan bibit unggulan pioneer P32 dan hasil panen berangsur meningkat hingga dua kali lipat dari biasanya.
"Kita terus berusaha meningkatkan produksi jagung di Rejang Lebong di mana produksi selama ini jauh dari harapan. Kita sudah lakukan penanaman dan hasilnya diatas estimasi," demikian Ardianto.
Sumber: ANTARA