Thethaiger.com - Di Thailand, jagung adalah tanaman pokok yang sangat diperlukan sebagai sumber pakan utama untuk industri unggas dan ternak sehingga berkembang cukup pesat. Saat ini Thailand semakin diakui sebagai pengekspor makanan utama dunia, ketergantungan kita pada jagung tumbuh untuk memenuhi permintaan konsumen akan daging, baik lokal maupun global.
Ancaman kecil tapi mematikan
Namun pertumbuhan ekonomi pangan Thailand saat ini sedang dikepung oleh bangkitnya ulat grayak, hama yang sangat merusak sehingga dapat menghancurkan tanaman jagung dalam semalam. Hama ini dengan cepat merusak tanaman jagung di wilayah Afrika setelah masuk pada tahun 2016, menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Infestasi ulat grayak dapat mengakibatkan hilangnya hasil jagung hingga 50%, hal ini sangat merugikan terutama bagi mereka yang mata pencahariannya bergantung pada tanaman jagung termasuk industri unggas dan produksi daging lainnya. Hama ini bisa bermigrasi hingga 1500 km. Di setiap malam mampu mencapai 100 km.
Mengambil tindakan cepat dan tegas
Departemen Pertanian Thailand merespon peringatan dini dari FAO mengenai wabah ulat grayak yang menyerang di India dengan membuat program pengawasan untuk memantau negara-negara produsen jagung di sepanjang perbatasan Thailand dengan Myanmar. Sementara materi sosialisasi ulat grayak dan program pengawasan segera disebarkan kepada lembaga terkait, universitas, dan yang paling penting, petani jagung itu sendiri.
Memberikan pengetahuan melalui upaya pendidikan
Pada bulan November 2018, sebuah program pendidikan untuk otoritas Thailand dikembangkan oleh Komite Aksi Perlawanan Insektisida (IRAC) oleh CropLife Asia, membantu memberikan informasi yang lebih rinci tentang ulat grayak kepada para pemimpin di industri pertanian dan makanan.
Pembekalan
Melalui pengembangan teknologi yang inovatif, solusi telah tersedia untuk memberikan petani sebuah perlindungan tanaman terhadap ulat grayak yang aman untuk digunakan bagi lingkungan.
Corteva Agriscience mengeluarkan produk perlindungan tanaman yang mengandung bahan aktif Spinetoram dan telah direkomendasikan untuk digunakan tanaman jagung di Thailand untuk membantu melindungi tanaman jagung dari ulat grayak. Produk ini mengendalikan serangga dengan dua cara - melalui konsumsi dan kontak oleh hama. Produk yang menggunakan Spinetoram ini telah dianugerahi Presidential Green Chemistry Challenge Award karena ramah lingkungan dan menjaga habitat serangga yang menguntungkan. Spinetoram dianjurkan oleh otoritas Thailand sebagai produk perlindungan tanaman terbaik untuk mengelola ulat grayak. Perjuangan melawan ulat grayak telah menempatkan jagung menjadi komoditas yang tak ternilai bagi Thailand sebagai penyedia pangan global. Hal ini telah telah membuat sektor publik dan swasta bekerja sama dalam menghadapi isu yang mengancam keamanan pangan negara.
Sumber: Thethaiger.com