MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Musim tanam ketiga di tahun 2020, mayoritas petani di Kabupaten Jombang, menanam jagung. Sayangnya, musim tanam kali ini, tanaman jagung di Dusun Betek Barat, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, diserang hama tikus.
Menurut Kepala Desa (Kades) Betek, Moch Faruq, sekitar 80 persen tanaman jagung milik petani di Dusun Betek Barat, terserang hama tikus. Sedangkan luas lahan yang ditanami jagung sekitar 110 hektar. Hingga kini, katanya, hama tikus semakin menjadi-jadi.
“Mulai penyerangan hama tikus ini sejak tahun 2018, semakin tahun perkembangan hama tikus semakin pesat,” katanya, Kamis (12/11/2020).
Menurutnya, tahun 2020 ini merupakan tahun terparah hama tikus menyerang tanaman jagung. Ia memastikan, petani setempat banyak dirugikan akibat gagal panen.
“Tahun 2019 sudah banyak tikus juga, namun yang terparah terjadi pada tahun ini. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari pembasmian, pengobatan, serta pemasangan rubuha namun belum maksimal.
Pihaknya juga mengatakan, serangan tikus tak hanya terjadi di wilayahnya. Desa tetangga, yakni desa Mancilan juga mengalami hal serupa.
“Bukan hanya di wilayah kami. Di Desa Mancilan dan di kecamatan lain juga sama. Tapi seberapa besar parahnya saya kurang jelas,” tuturnya.
Serangan tikus, lanjut Moch Faruq, terjadi pada buah jagung milik petani. Sedangkan bagian batangnya, masih tetap utuh.
Dikatakan Moch Faru1, puncak panen diperkirakan pada Minggu ketiga bulan November. Sedangkan harga beli jagung di tingkat petani Rp 2.900 ribu per kilogram, itupun kondisi jagung bagus. Sedangkan kondisi jagung yang cacat akibat dimakan tikus, harganya jelas di bawah standar.
“Dari 110 hektar itu, kurang lebih milik 80 petani yang terdampak, ya kita berdoa saja hama tikus ini cepet selesai,” pungkasnya.
Sumber: KabarJombang