TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Dinas Pertanian Sampang, Madura mengajukan bantuan benih padi ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Pasalnya, selama bencana banjir Sampang melanda pada musim penghujan kali ini, tidak hanya pemukiman warga yang menjadi sasaran.
Lahan padi milik petani juga digenangi oleh bencana musiman di Sampang tersebut sehingga gagal panen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertan Sampang, Suyono mengatakan, pada awal tahun 2021 sudah ada 239 hektar lahan tergenang banjir.
Sejumlah hektar lahan padi milik petani itu tersebar di dua wilayah Kecamatan Jrengik dan Sampang.
Menurutnya, setiap musim penghujan dua wilayah kecamatan tersebut menjadi lokasi langganan banjir.
"Setelah dilakukan pemantauan terhadap raturan hektar lahan yang tergenang air, diketahui 98,5 hektar lahan padi mengalami rusak," ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (17/1/2021).
Dijelaskan, 98,5 hektar tanman padi yang rusak akibat genangan air banjir tersebut berada di wilayah Kecamatan Sampang.
Sedangkan, kondisi padi di Kecamatan Jrengik tidak mengalami kerusakan karena air banjir yang menggenangi lahan kurang dari lima hari.
Sehingga, kodisinya masih dimungkinkan untuk dilanjut, beda dengan lahan padi di wilayah Kecamatan Sampang.
"Puluhan hektar itu tersebar di Kecamatan sampang diantaranya Desa Panggung 20 hektar, Kamoning 3,5 hektar, Gunung Maddah 70 hektar, dan Paseyan 5 hektar," jelasnya.
Mengalami kondisi seperti itu, pihaknya mengaku bergegas melaporkan kepada Bupati Sampang, begitupun mengajukan surat terhadap Provinsi Jawa Timur.
"Dengan adanya bantuan benih para petani bisa menanam ulang," pungkasnya.
Sumber: TRIBUNMADURA