TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Produksi jagung Kalimantan Timur mencapai 5.000 ton per bulan dengan ketersediaan (stok) 1.000 ton per bulan, namun Kaltim masih terkendala membangun pabrik pakan ternak, sebab produksi sebesar itu masih terbatas.
Ha itu disampaikan Gubernur Kaltim, DR. H Isran Nor saat Panen Raya Jagung Nusantara di Desa Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Rabu lalu.
Kegiatan panen raya jagung juga dihadiri langsung Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura (DPTPH) Siti Farisyah Yana, pimpinan OPD Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar, jajaran Forkopimda Kukar, anggota Poktan Saka Makmur serta Penyuluh Pertanian Lapang.
Panen raya jagung nusantara di lahan Kelompok Tani Saka Makmur ini dilanjutkan pemberian bantuan alat tanam jagung bagi Poktan Saka Makmur. Kegiatan serupa juga dilaksanakan di Berau, Samarinda, Paser, Kutai Timur dan Penajam Paser Utara.
Menurut gubernur, untuk membangun pabrik pakan ternak dari jagung, seberanyanya sudah ada rencana, tapi membutuhkan berkesinambungan (kontinuitas) bahan baku, tapi juga harus mudah didapatkan.
“Bukan hanya jagung, tapi dedak, kedelai serta tepung ikan. Itu salah satu komponen yang harus tersedia untuk mendukung produksi pabrik pakan ternak,” jelas mantan bupati Kutai Timur ini.
Namun demikian, orang nomor satu Benua Etam ini, cukup bangga dan bahagia atas kinerja petani jagung Kaltim yang terus berproduksi dengan produktivitas tinggi.
Panen jagung kemarin dilakukan di Kelompok Tani Saka Makmur Desa Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, secara bersamaan juga digelar di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim dalam rangka Hari Tàni Nasional 2021.
“Secara kontinuitas kita tanam terus. Hari ini panen, hari ini juga ada yang tanam. Antara luas dan panen berimbang. Jadi kalau komponen jagung untuk bahan baku pabrik pakan ternak sudah tercukupi, hanya komponen lain, kita belum bisa memenuhinya,” kata Isran.
Menurut Gubernur, lahan dan kawasan pertanian pangan komodoti jagung di Kaltim cukup luas dan produktif yang tersebar merata di kabupaten dan kota
Bagi orang nomor satu Benua Etam ini, komoditi pertanian Kaltim cukup beragam, selain jagung, juga padi, serealia, tanaman hutan (porang), bahkan sawit.
“Alhamdulillah, kita ikut perkembangan, walaupun Kaltim ini dari segi komoditi utama memang di sektor pertambangan, tapi sektor pertanian kita tetap eksis dan unggul,” pungkas mantan Bupati Kutai Timur ini.
Kawasan Poktan Saka Makmur memiliki luas hamparan 80 ha dan luas dipanen 4,5 ha terdiri varietas Bisi 226 dengan produktivitas 4,8 ton.
Sumber: NIAGA ASIA