Warta Ekonomi, Jakarta - Provinsi Jawa Timur adalah salah satu lumbung pangan Indonesia, yang memiliki potensi besar untuk dikerjasamakan. Atas dasar itulah Counsellor (Agriculture and Agrifood) and Regional Trade Commissioner to Indonesia and ASEAN Embassy of Canada, William Kendall mengutarakan keinginannya menggali potensi sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan Jawa Timur sebagai bahan pertimbangan kerja sama dengan negaranya.
"Indonesia, khususnya Jawa Timur memiliki potensi luar biasa, mulai dari potensi anak muda, hingga potensi agriculture yang ada. Dan Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang cukup bagus di Asean yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat," ujar William disaat kunjungannya di Graha Kadin, Surabaya.
Seluruh potensi tersebut menurut William menjadi modal dasar Jawa Timur untuk mampu bersaing dengan daerah negara lain. Beberapa komoditas agrikultur yang cukup berpeluang besar masuk ke pasar Kanada diantaranya adalah coklat, mangga, nanas, kopi dan komoditas perikanan.
"Hal yang penting adalah adanya perbedaan iklim antara Kanada dengan Indonesia dengan komoditas yang dihasilkan juga berbeda. Sehingga Jatim bisa menawarkan komoditas yang dibutuhkan Kanada dan sebaliknya Kanada bisa menawarkan apa yang dibutuhkan Indonesia seperti gandum," terangnya.
Menanggapi keinginan tersebut, Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengatakan, Jatim sangat terbuka dalam kerjasama perdagangan dan investasi. Terlebih untuk sektor agrikultur karena Jatim memiliki berbagai potensi pertanian, mulai dari pertanian pangan, perkebunan, hingga perikanan.
"Ini adalah peluang yang sangat bagus bagi Jatim untuk menaikkan ekspor ke Kanada, apalagi neraca perdagangan Jatim dengan Kanada selama lima tahun terakhir selalu minus, Jatim kalah terus. Dengan adanya Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement, kami berharap realisasi perdagangan kita dengan Kanada bisa ditingkatkan. Apalagi Jatim memiliki peluang ekspor produk agrikultur" ujar Adik.
SUMBER: WARTA EKONOMI