Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki nutrisi yang hampir sama dengan padi, yaitu kaya akan karbohidrat. Menanam jagung pun tidak sulit untuk dilakukan jika sebelumnya sudah memahami terkait teknis budidayanya. Kunci keberhasilan dari menanam tanaman ini adalah kesuburan tanah, kualitas benih, dan pemeliharaan yang tepat.
Penanaman adalah langkah awal untuk melakukan budi daya. Dalam proses penanaman, pembudidaya harus memperhatikan beberapa hal agar menghasilkan jagung dengan kuantitas dan kualitas yang baik salah satunya adalah dengan menerapkan pola tanam. Pola tanam untuk tanaman jagung terdiri dari dua pola, yaitu pola monokultur dan polikultur.
Pola Monokultur
Pola monokultur merupakan pola tanam yang hanya menanam tanaman jagung di dalam satu wilayah. Kelebihan dari pola ini adalah dapat meminimalisir dengan mudah serangan hama dan penyakit. Hal ini dikarenakan hanya satu tanaman yang ditanam sehingga penanganannya tidak sulit. Selain itu, melalui pola ini hasil produksi yang didapatkan akan lebih tinggi karena pertumbuhan yang optimal.
Kekurangan dari pola monokultur ini adalah petani hanya mendapatkan satu jenis tanaman sehingga pendapatan hanya tergantung dari harga jagung di pasaran.
Pola Polikultur
Pola polikultur merupakan pola tanam yang menggabungkan jenis tanaman lainnya dengan tanaman jagung di dalam satu wilayah. Kelebihan dari pola ini adalah petani mendapatkan hasil panen selain jagung sehingga keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar dari pola monokultur.
Sementara, kekurangan dari pola polikultur adalah serangan hama dan penyakit cenderung lebih banyak karena perawatan tanaman tidak bisa seintensif pola monokultur. Selain itu, hasil produksi pola polikultur tidak setinggi hasil yang ditanam dari pola monokultur.
Pada pola polikultur terdapat tiga jenis pola tanam yang dapat digunakan.
- Pertama, pola tumpang sari (intercropping) yang merupakan pola penanaman tanaman lebih dari satu yang memiliki umur yang sama di satu wilayah.
- Kedua, pola tumpang gilir (relay planting), yaitu pola penanaman yang menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman dalam waktu yang berbeda.
- Ketiga, pola tanam campuran (mixed cropping), yaitu pola penanaman jagung yang dilakukan dengan beberapa tanaman lainnya tanpa diatur jarak tanam ataupun larikannya. Dengan kata lain, semua tanaman tercampur menjadi satu.
Demikian penjelasan terkait pola tanam yang baik untuk tanaman jagung. Sekarang, Anda bisa menentukan sendiri kapan sebaiknya Anda akan menggunakan jenis pola tanam tersebut untuk menghasilkan produktivitas yang lebih besar.
Sumber: 8Villages