Blog •  01/06/2021

Petani Lebak Percepat Tanam Padi karena Curah Hujan Meningkat

Something went wrong. Please try again later...
© ANTARA/Maulana Surya
© ANTARA/Maulana Surya

TEMPO.CO, Lebak - Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mempercepat penanaman padi dalam dua pekan terakhir ini. "Kami mempercepat tanam padi karena curah hujan meningkat," kata Sariman, petani Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak, Sabtu, 29 Mei 2021.

Petani Lebak sudah biasa mempercepat tanam pada musim hujan karena tidak memiliki jaringan irigasi. Mereka menggarap lahan padi dua kali musim tanam dalam setahun.

Meskipun begitu, mereka menyumbangkan ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi petani.

Produksi gabah dari daerah itu juga diserap Perum Bulog dengan harga Rp 5.000 per kilogram. "Dengan harga itu petani bisa menghasilkan Rp 30 juta per hektare jika rata-rata produktivitas enam ton gabah." 

Petani menanam pada akhir Mei 2021 untuk panen raya pada Agustus mendatang karena menggunakan benih bersertifikat dengan masa panen 100 hari setelah tanam (HST). "Kami berharap hasil panen melimpah sehingga usaha tani menguntungkan," kata Sariman, pemilik tanaman padi seluas satu hektare itu.

Noval, seorang petani Blok Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan percepatan tanam, bahkan ada yang sudah menyebar benih padi karena curah hujan tinggi sehingga bisa memenuhi ketersediaan air. "Sejak turun-temurun kami menanam jika curah tinggi, karena tidak memiliki irigasi teknis." 

Petani di Blok Sentral Rangkasbitung di antaranya sudah menanam padi seluas 20 hektare. Kebanyakan petani menanam setelah panen pada April-Mei 2021.

"Kami beruntung panen awal Mei lalu, bisa menghasilkan gabah sebanyak enam ton permukaan hektare dan jika diuangkan Rp 30 juta, " kata Noval.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan percepatan tanam padi menguntungkan, karena selain panen bersamaan juga dapat mendukung kedaulatan pangan nasional. Selama ini, kata dia, produksi pangan Kabupaten Lebak terbaik di Provinsi Banten hingga surplus untuk setahun mendatang.

"Kami mentargetkan gerakan percepatan tanam padi seluas 44 ribu hektare dengan produksi 600 ribu ton setara beras sehingga menyumbangkan pangan nasional," kata Rahmat. 

Sumber: TEMPO