PURWOHARJO, Jawa Pos Radar Genteng – Para petani yang menanam jagung, kini mulai banyak yang panen. Tapi, mereka tidak bisa tenang. Hujan yang sering turun dengan intensitas tinggi, dianggap bisa mengancam harga jual.
Salah satu petani, Sumitro, 42, warga Dusun Bulusari, Desa Grajagan. Kecamatan Purwoharjo, mengatakan saat ini harga jagung lumayan bagus, yakni Rp. 5.200 per kilogram. Hanya saja, ia merasa ketar-ketir karena harga itu mulai ada tanda-tanda akan turun. “Sekarang harga jagung Rp. 5.200 per kilogram, sebelumnya Rp. 5.250 per kilogram,” katanya.
Selain harga, terang dia, saat curah hujan di tengah musim panen tinggi, maka akan berpengaruh pada penanganan jagung, terutama saat penjemuran. Jika tidak telaten, kualitas jagung bisa rusak. Sehingga, meski harga bagus tapi kualitas biji jagung rusak, daya beli akan turun dan itu merugikan petani. “Kalau penjemuran terganggu hujan, jagung bisa menjamur,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Agus Fatoni, 25. Petani muda asal Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, ini menyampaikan permasalahan jagung sering terjadi jika ada hujan. Saat ini, secara umum cuaca panas, tapi tiba-tiba turun hujan lebat, meski sebentar. Dan itu bisa berdampak buruk terhadap jagung yang dijemur. “Kalau kena air, ya rusak, apalagi sampai kehujanan,” terangnya.
Sumber: Radar Banyuwangi