CANDIPURO – Sebanyak 25 orang perwakilan petani jagung diwilayah Candipuro, mendapatkan pelatihan Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (POPT) ulat grayak, oleh petugas Koordinator Penyuluh (Korluh) Kabupaten Lampung Selatan, di kantor UPT TPHbun Candipuro, Rabu (23/10).
Korluh Kabupaten Lampung Selatan Yusak Nurjoko, SP mengatakan, pelatihan POPT meliputi, pengendalaian hama ulat grayak pada tanaman jagung, kemudian pengamatan sejak dini pada tanaman jagung serta upaya pengendalian dengan cara penyemprotan memakai bahan kimia aktif yang tepat sasaran.
“ Pelatihan POPT ulat grayak meliputi, monitoring tanaman jagung sejak dini dan pengendalian hama ulat grayak,” kata Yusak.
Tujuanya, kata Yusak, untuk meningkatkan hasil produksi jagung dengan cara mendorong parapetani jagung, untuk menerapkan perlakuan optimal pada tanaman jagung mereka.
“ Contoh, mengamati tanaman jagung sejak dini, bila ada gejala serangan melakukan pencegahn dengan cara yang tepat,” kata Yusak.
Ia menjelaskan, ada beberapa upaya yang harus dilakukan para petani jagung dalam melakukan pengendalain hama ulat grayak. Utamanya harus memperhatikan penyemprotan menggunakan obat hama berbahan kimia aktif.
“ Obat hama harus mengandung MIPC, BPMC, Emmamektin, benzoat, Metomyl, sipenotram dan lamda Sihalotrin. Melalui riset bahan kimia aktif tersebut ampuh untuk mengendalikan hama ulat grayak,” jelasnya.
Selain itu kata Yusak lagi, pemakaian obat hama berbahan kimia aktif juga harus memperhatikan takaran dan dosisi yang tepat.
“ Supaya obat hama bisa efektif petani jagung harus mengunakan sesuai anjuran takaran, dosis dan waktu penyemrotan harus tepat,” imbuhnya.
Yusak berharap, dengan adanya pembekalan POPT jagung itu, para petani jagung diwilayah Candipuro khusunya bisa lebih tanggap dan sigap, melakukan upaya pengendalian hama ulat grayak dengan maksimal.
“ Metode ini sebaiknya diterapkan secara berkala padatanamn jagung sejak dini, supaya pengendalian hama ulat grayak bisa maksimal,” harapnya.
Pihaknya mengklime, penerapan pelatihan POPT dengan menggunakan pengamatan sejak dini dan penyemrotan menggunakan bahan kimia aktif secara tepat guna, sasaran, waktu dan dosis itu, manfaatnya sudah dirasakan oleh petani jagung Kecamatan Palas yang sudah menerapkan metode tersebut.
“ Contohnya Kecamatan Palas, parapetani jagung masih bisa panen meski pengendalian dilakukan sedikit terlambat, dengan menggunakan metode ini,” kata Yusak.
Sementara, salah seorang petani jagung Desa Banyumas Selamet (35), yang mengikuti pelatihan tersebut, mengaku tercerahkan setelah mengikuti pelatihan POPT jagung oleh Korluh itu.
“ Dengan pembekalan ini, saya lebih mengerti bagai mana upaya pengendalaian yang tepat. Jika, tanaman jagung terserang hama ulat grayak. Dengan pelatihan ini saya merasa tidak khawatir lagi untk menanam jagung,” pungkasnya.
Sumber : Radarlamsel