Adalah Sugianto Ngurawan. Meski berstatus sebagai pendatang di Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongodow Timur, Sulawesi Utara, dirinya ulet dan bersemangat membuktikan kalau dia adalah petani yang sukses. Dirinya pun kini mampu mendulang laba hingga Rp 100 juta dalam sekali panennya.
Kisah dirinya ini berawal dari 7 tahun lalu. Pada saat itu dirinya baru merintis bisnis sebagai buruh jagung di perkebunan milik warga Tutuyan. Bermodalkan 2 kg bibit dan lahan milik perusahaan, pria berusia 40 tahun ini memulai menanam jagung sendiri.
“Modal tadi kemudian aku putar terus hingga saat ini. warga di sini sempat tawakan saya. Katanya , sampai mati pun, kalau nanam jagung di sini nggak bakal berhasil,” kata Sugianto.
Meski sempat diejek warganya sendiri, itu tak membuat Sugianto patah arang. Sugianto mengaku justru tekadnya kian membara untuk berhasil di tanah perantauan. Dalam setahun, ia dapat menanam jagung dua kali dengan hasil yang bervariasi antara 25 sampai 45 ton jagung.
“Bertani jagung mudah, sudah pasti ada. Hanya menunggu empat bulan. Masa panen sudah diketahui. Modal saya untuk menanam, pupuk, membasmi hama, rumput serta panen hanya sekitar Rp 8.000.000 karena 60 persennya dikerjakan sendiri,” tuturnya.
Penyemprotan hama dan rumput Sugianto lakukan dua kali saat jagung berusia dua minggu dan 35 hari. Dengan perawatan yang teratur, ia dapat menjual hasil panen jagungnya di Kotabunan untuk diolah jadi pakan ternak.
Pada awal tahun 2015 lalu, harga yang diperoleh Sugianto sekitar Rp 4.200 per kilogram. “Jadi, untungnya masih besar,” jelasnya.
Ia pun memperkirakan hasil panennya kini sekitar 25 sampai 30 ton. Itu semua didapat dari lahan seluas 3 hektar. Jika harga penjualan 4.000 Rupiah dijadikan patokan, maka Sugianto memperoleh 100 juta Rupiah dalam sekali panen.
Sugianto sendiri berasal dari keluarga yang sederhana. Ia mengaku dulu hanya tinggal di kebun dan pindah ke kampung. Tempat tinggalnya pun hanya berupa gubuk kecil. Namun, berkat kerja kerasnya kini ia bisa dikatakan berhasil sebagai petani teladan.
Rumahnya kini sudah berbeton. Puluhan ekor sapi menjadi usaha baru yang Sugianto lakoni. Mobil dan sepeda motor pun ia manfaatkan untuk membantu keluarga. “Uangnya bisa digunakan untuk jual beli sapi, dan sudah bisa beli tanah tujuh hektar,” ungkapnya.
Secara mandiri, ia menyatakan bertani sangat menjanjikan hasilnya jika dibanding hanya menjadi pegawai. Namun, itu semua perlu dilakukan dengan tiga syarat utama: serius, tekun, dan selalu bekerja keras.
Sumber: Jitunews