Cilacap, Gatra.com – Petani di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memanen padi varietas Inpari Unsoed 79 Agritan di lahan percontohan (pilot project) Desa Bulupayung, Kecamatan Patimuan, Cilacap. Varietas ini adalah jenis tahan air asin, yang dinilai mampu mengatasi persoalan area persawahan di kawasan pasang rob air laut.
Ketua Kelompok Tani Karya Makmur, Tamad, mengatakan dibanding varietas lainnya, produktivitas jenis padi ini lebih tinggi. Dalam ukuran lahan panen 2,5x2,5 meter, produktivitas mencapai enam kilogram.
“Padahal ini kan musim kedua, musim sadon. Itu sudah termasuk tinggi,” ujarnya.
Dia mengaku belum menghitung produksi total. Pasalnya, saat ini panen baru berlangsung. Namun dia yakin, produktivitas padi ini lebih tinggi dibanding tanaman padi sejenisnya. Sebab, berdasar pengalaman, varietas padi ini lebih tahan hama, serta mudah perawatannya. Selain itu, padi relatif tahan cekaman air asin saat terjadi banjir rob.
“Lebih tahan wereng. Lebih tahan juga sundep dan hawar daun,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Supriyanto mengatakan salah satu persoalan petani di kawasan rob adalah masuknya air asin. Air asin akan menyebabkan tanaman padi mati. Varietas ini berpotensi menjadi solusi.
Dia mengemukakan, banjir rob bisa ditanggulangi dengan pembangunan kanal dan tanggul. Akan tetapi, Pemda Cilacap tidak bisa membangun di wilayah tersebut lantaran di luar kewenangan pemda. Sebab, kepemilikan sebagian besar kawasan sawah tersebut masih disengketakan antara petani dengan Perhutani.
“Biaya besar. Dan kalau pun membangun itu pusat,” ucap Supriyanto.
Sementara, Ketua Desmantara Akhmad Fadli mengatakan telah bekerja sama dengan dua kelompok tani di Cilacap untuk membangun klaster padi air asin. Secara total ada 12 hektare yang ditanami padi air asin.
“Kita uji coba untuk mengetahui sejauh mana padi ini bisa menjadi solusi. Karena petani selalu kesulitan padi air asin,” kata Fadli.
Sumber: Gatra