Bisnis.com, PAINAN - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, terus menggenjot memperluas tanam padi dan jagung untuk mewujudkan daerah yang swasembada pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan menyatakan penambahan luas tanam untuk padi dan jagung bisa dikatakan tidak terhalang adanya pandemi Covid-19.
"Kita memang terus berupaya meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi dan jagung dalam rangka mempertahankan swasembada pangan," katanya, Kamis (3/12/2020).
Dia menjelaskan, perkembangan LTT padi dan jagung hingga bulan November 2020 sangat bagus. Seperti terlihat dari target tanam seluas 4.884 hektare, telah terealisasi tanam seluas 5.553 hektare (113,70 persen). Sementara untuk LTT jagung dari target tanam seluas 674 hektare, telah terealisasi tanam seluas 1.623 hektare (240,80 persen).
"Data ini sesuai laporan kita ke Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar dan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia," ujarnya.
Selain itu menurutnya, gerakan optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian terus dilakukan dan mendapat dukungan dari semua pihak, terutama petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani di Kabupaten Pesisir Selatan.
Diharapkan juga melalui kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan, kebutuhan pangan masyarakat di masa Pandemi Covid-19 tercukupi.
Di sisi lain, pihaknya terus melakukan pembinaan dan bimbingan kepada petani dalam pemanfaatan lahan pertanian yang ada.
"Kita meminta petani tidak membiarkan lahan pertanian terlantar, karena pemenuhan kebutuhan pangan saat Pandemi Covid-19 sangat penting," ucapnya.
Dikatakan, sejauh ini petani di Kabupaten Pesisir Selatan sangat antusias menggarap lahan pertanian, sehingga diharapkan ketersedian pasokan pangan masyarakat tetap stabil.
Begitu juga untuk lahan sawah beririgasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan juga terus dioptimalisasi untuk menggenjot produksi padi yang menjadi sumber ekonomi masyarakat.
"Lahan sawah beririgasi itu tetap mendapat perhatian, dimana Pemkab mengupayakan lahan tersebut digarap secara maksimal untuk tanaman padi yang pada gilirannya meningkatkan ekonomi masyarakat Pesisir Selatan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan peningkatan kapasitas tenaga PPL yang ada di setiap kecamatan melalui training, sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan juga melakukan gerakan pemantauan dan pengendalian tanaman padi sawah dari serangan hama dan penyakit tanaman.
"Ya, kita terus meningkatkan gerakan pemantauan dan pengendalian tanaman padi sawah dari serangan hama dan penyakit," jelasnya.
Sementara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, berbagai upaya perlu dilakukan seperti pencegahan hama dan penyakit tanaman.
Terkait hal itu, petani hendaknya juga proaktif melaporkan bila terjadi serangan hama dan penyakit tanaman kepada PPL di wilayahnya untuk diambil langkah pencegahan.
Disisi lain, pihaknya meminta PPL agar aktif memantau kondisi tanaman petani di lapangan, sekaligus melakukan komunikasi secara intensif dengan petani untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan.
Adanya capaian LTT ini, diakui Nuzirwan juga didukung adanya alsintan yang tidak hanya dari Pemkab Pesisir Selatan saja, juga ada aspirasi dari Anggota Komisi IV DPR RI H. Hermanto pada bulan Oktober lalu.
Menurutnya adanya pembagian alsintan itu juga merupakan upaya pemerintah dalam memaksimalkan hasil pertanian yang ada di Pesisir Selatan, khususnya di wilayah Lumbung padi yang terbesar di Sumbar khususnya Pesisir Selatan.
Sumber: Bisnis