TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tengah menggalakkan percepatan penanaman padi II di musim tanam GADU tahun 2020.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya, Gandhi Satyagraha mengatakan, program inipun bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan khususnya di Kabupaten Kubu Raya.
"Ini merupakan gerakan kelanjutan dari musim pertanaman pertama atau musim rendengan."
"Dan kali ini Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tengah menggalakkan percepatan penanaman padi di musim gadu, agar penanaman juga tidak putus."
"Itupun bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan khususnya di Kabupaten Kubu Raya agar tetap terjaga," ujar Gandhi kepada Tribun, pada Minggu (21/6/2020).
Tetapi Gandhi menjelaskan, penanam padi dalam musim Gadu ini bukanlah hal yang mudah dibandingkan penanaman saat musim rendengan.
Sebab pada musim ini, petani akan berhadapan dengan banyak tantangan, seperti serangan hama tikus yang cukup banyak.
Mengantisipasi hal tersebut, dikatakan Gandhi pula telah menugaskan penyuluh ke sembilan kecamatan yang ada di Kubu Raya, untuk membantu para petani mempercepat pengolahan tanah untuk pembuatan persemaian dan penanaman padi kedua musim gadu tahun 2020.
Namun, terkait dorongan percepatan penanaman padi di musim tanam GADU ini, Kepala Dinas Pertanian itu menyebutkan masih kekurangan anggaran dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi.
Serta meningkatkan Indek Pertanaman dari yang sebelumnya penanaman sekali dalam setahun, menjadi dua kali dalam setahun.
"Petani kita juga masih butuh dukungan terutama untuk Saprodi, berupa pupuk, dan pestisida, serta mereka juga masih membutuhkan Alat mesin Pertanian pasca panen berupa Power Thereser, Combine Harvester," sampainya.
Maka dari itupun dirinya berharap adanya dukungan ketersediaan anggaran untuk membantu para petani, terlebih dalam percepatan penanaman padi di musim tanam gadu tahun ini.
"Jika seluruh penanaman padi kedua musim tanam gadu dapat berjalan baik, maka Juli, Agustus, September kita dapat panen."
"Dan sentra pangan kita juga ada di semua kecamatan, yang terbesar ada di kecamatan Sungai Kakap. Sungai Raya, Kubu dan batu Ampar. Termasuk di Kecamatan kuala Mandor B, Teluk Pakedai, Rasau Jaya dan Terentang."
"Kalau di kecamatan Sungai Ambawang lahan pangan memang tidak luas, namun merupakan sentra tanaman hortikultura," terangnya.
Sumber: TRIBUNPONTIANAK