GAYO LUES RADAR NEWS - Datangnya musim hujan sering membawa konsekuensi tersendiri bagi petani. sebap, kondisi lingkungan yang basah dan lembab menjadi pemicu berkembangnya sejumlah penyakit yang bisa merusak tanaman.
Salah satunya penyakit Hawar Daun
yang kerap menyapa tanaman jagung di saat musim basah, penyakit utama tanaman jagung itu tidak bisa dianggap remeh, karena mampu menimbulkan kerusakan berat hingga gagal panen.
Hawar daun disebapkan oleh Cendawan atau jamur, serangan penyakit hawar daun menyukai lingkungan lembab dan basah, penyakit ini memang dikenal memiliki daya rusak yang cukup tinggi.
Gejala Awal terinfeksinya hawar daun yaitu menunjukkan gejala berupa bercak kecil berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang disebut hawar.
Warnanya pada daun hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar 2,5-15 cm, bercak muncul di mulai dari daun terbawah kemudian berkembang menuju daun atas.
Akibat serangan penyakit hawar daun dapat mengakibatkan tanaman jagung cepat mati atau mengering.
Cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot jagung, cendawan dapat bertahan hidup pada daun atau sisa-sisa tanaman di lahan.
Pengendalian bisa juga dengan cara menanam varietas tahan hawar daun.
Memusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya pada tanaman terinfeksi bercak daun atau penyemprotan dengan menggunakan Fungisida.
Pencegahan dan perlindungan secara kimiawi ini bisa dimulai saat muncul gejala serangan sampai tanaman jagung memasuki masa generatif, yaitu munculnya bunga jantan.
Hawar daun biasanya banyak menyerang pada saat tanaman memasuki fase generatif. oleh karena itu penyemprotan fungisida dilakukan saat mulai ada gejala serangan sampai munculnya bunga jantan.
Sumber: Radar New