KLIKJATIM.Com | Lamongan – Hasil panen padi di Desa Glugu, Kecamatan Deket, Lamongan tidak seperti biasanya. Karena sekarang hasil panen petani dampingan Rumah Tani Lamongan ini mengalami peningkatan cukup signifikan.
Salah seorang petani dampingan Rumah Tani, Aliman menceritakan, biasanya per hektar sawahnya menghasilkan 8 ton gabah. Tapi setelah dapat treatment khusus dari Rumah Tani Lamongan, hasil panennya meninggkat hingga 12 ton per hektare.
“Cukup besar peningkatannya sampai 12 ton per hektar,” ujarnya sumringah, Minggu (20/9/2020).
Ketua Rumah Tani Lamongan, Ahmad Lazim pun membeberkan rahasia untuk meningkatkan hasil panen petani dampingannya. “Jadi kami punya nutrisi hormon untuk tanaman padi, sudah dicoba dan ternyata ampuh meningkatkan produksi,” ungkapnya di sela-sela panen kepada klikjatim.com.
Dalam kesempatan tersebut, juga tampak Bakal Calon Bupati (Bacabup) Lamongan, Suhandoyo untuk menyaksikan proses panen padi tersebut. Dia mengaku terkesan dengan inovasi yang dilakukan oleh kelompok tani setempat. Sebab pertanian menjadi prioritas dalam kebijakannya, jika mendapatkan amanah menjadi Bupati Lamongan nanti.
“Kami komitmen dengan sektor pertanian, karena pangan adalah yang elementer,” ucapnya didampingi Bakal Calon Wakilnya, Astiti Suwarni.
Handoyo juga melontarkan kritikan terhadap kebijakan Pemkab Lamongan. Menurutnya, selama ini terkesan kurang memperhatikan sektor pertanian.
“Anggaran pertanian di Kabupaten hanya Rp 20 Miliar, Rp 15 miliar untuk belanja rutin, hanya Rp 5 miliarnya untuk belanja modal barang dan jasa. Saya dan Bu Astried—panggilan Astuti Suwarni—bila terpilih menjadi Bupati Lamongan akan mengalokasikan anggaran Rp 200 miliar untuk pertanian,” janjinya.
Sumber: KLIKJATIM