Blog •  25/03/2021

Pemkab Barut Dorong Petani Optimalkan Lahan Jagung dengan Sistem Tumpang Sari

Something went wrong. Please try again later...
© BBPADI.LITBANG.PERTANIAN.GO.ID
© BBPADI.LITBANG.PERTANIAN.GO.ID

AKURAT.CO, Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah mendorong petani di sejumlah kawasan sentra pertanian, khususnya tanaman jagung untuk mengoptimalkan lahan dengan sistem tumpang sari.

"Optimalisasi lahan yang kini sedang digalakkan yakni sistem tumpang sari tanaman jagung dan menanam sayur-sayuran usia pendek antara lain timun, kacang tanah, kacang panjang, semangka dan melon," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara Syahmiludin A Surapati di Muara Teweh, Selasa, (23/3/2021).

Menurut dia, optimalisasi lahan ini untuk mengajak petani maupun kelompok tani setempat untuk meningkatkan intensifikasi pertanian di Desa Batu Raya, Kecamatan Gunung Timang yang masyarakatnya banyak menanam jagung, jadi setelah panen jagung hybrida masyarakat diminta langsung menanam sayur-sayuran dan buah-buahan usia pendek.

Saat ini, kata dia, sedang dilakukan tumpang sari di Desa Batu Raya pada lahan seluas 10 hektare di kawasan sepanjang jalur antara barisan batang-batang jagung uang sengaja dikupas kulit klobitnya untuk mengeringkan tongkol jagung sebelum dipetik dan dipipil.

"Pola tanam ini akan sangat membantu petani di dalam mengoptimalkan hasil dari lahan pertaniannya karena mampu meminimalkan biaya pengolahan tanah, pemupukan, penyiangan, penyiapan air dan pemeliharaan tanaman," katanya.

Dia mengatakan, inovasi sederhana ini sangat layak untuk dikembangkan agar bisa mengoptimalkan hasil dan membiasakan petani melakukan usaha tani menetap di lahan yang sama tanpa harus melakukan usaha tani berpindah-pindah.

Apalagi, tambah dia, harus membuka lahan belukar baru yang tentunya sangat memberatkan dari segi biaya, tenaga, waktu hingga dampak lingkungan yang ditimbulkannya maupun benturan terhadap regulisasi peraturan pembukaan lahan tanpa bakar yang ada saat ini.

"Saat ini kami masih tahap sosialisasi pembinaan yang bisa dikembangkan di kawasan pertanian lainnya terutama di kawasan sentra tanaman jagung diantaranya Desa Mampuak, Liju dan Jamut di Kecamatan Teweh Timur serta wilayah potensial lainnya di Kecamatan Teweh Tengah seperti Desa Sei Rahayu I dan Sei Rahayu II, Rimba Sari, Beringin Raya dan Datai Nirui," jelas Syahmiludin.

Luas tanaman jagung di Barito Utara saat ini mencapai 21.339 hektare dengan produksi sebanyak 153.511 ton.

Sumber: AKURAT