Blog •  03/06/2021

Pemda Lembata Kembali Gandeng Pengusaha Jual Jagung ke Surabaya, Kali ini 23 Ton

Something went wrong. Please try again later...

LEWOLEBA - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lembata kembali mengirim 23.360 kilogram atau 23 ton jagung pipil ke Surabaya.

Jagung pipil varietas hibrida tersebut dibeli oleh pengusaha di Surabaya dari petani melalui dinas teknis di Lembata.

"Ini putaran kedua, 23 ton/23.360 kilogram dibeli pengusaha dari Surabaya", ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lembata, Kanis Tuaq, Selasa (1/6).

Alasan dinas memfasilitasi pengusaha membeli jagung karena petani Lembata mengalami berbagai krisis.

Krisis yang dialami petani Lembata antara lain, masalah COVID-19, serangan virus ASF, dan bencana banjir dan longsor.

"Banyak babi mati, ada COVID-19, belum lagi bencana makanya pengusaha beli sekaligus bantu pemulihan ekonomi", tambah Kanis Tuaq.

Lanjutnya, target dinas sendiri tahun ini menyiapkan 200 ton namun karena rata-rata luas lahan petani tidak sampai 1 hektar sehingga hasil produksi jagung tidak mencapai 100 ton.

"Tahun ini target 200 ton tapi baru bisa dilayani 69.120 kilogram/69.1 ton", ujarnya.

Sampai saat ini dinas masih terus melakukan pembelian dan memastikan para petani tidak lagi menjual jagung milik mereka.

Kadis Kanis pun meminta agar petani bisa buka lahan lebih luas dan tanam lebih banyak lagi varietas jagung hibrida.

"Kita ambil jagung milik petani di Nagawutung, Nubatukan, Ile Ape dan Lebatukan", pungkasnya.

Sementara itu, Yakobus Gowing, salah satu petani asal kecamatan Ile Ape bersyukur karena produksi jagungnya dibeli pengusaha.

Bagi Gowing, dirinya terbantu lantaran disaat bencana dinas membuka akses pasar ke luar Lembata.

"Baik juga mereka bantu begini, saya rasa terbantu namun untuk harga jagung perlu diatur lagi supaya bisa berimbang", tukas Gowing, kepada wartawan, Selasa (1/6).

Sebelumnya, pada tahap satu, 10 Mei 2021 lalu, dinas mengirim sebanyak 45.760 kilogram atau 45.7 ton jagung pipilan varietas hibrida ke Surabaya, Jawa Timur.

Sumber: Kumparan