BANJARBARU, MK - Pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan bagi Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru untuk melakukan aktivitas pertanian. Tentunya dengan tetap menjalankan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Salah satunya adalah guru SMK-PP Negeri Banjarbaru, Arni Setyo Priambodo, seorang guru produktif bidang Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang sebelumnya mengembangkan budidaya tomat di lahan praktik SMK-PP Negeri Banjarbaru, akhirnya telah panen.
Ditemui pada Selasa (18/8/2029), Arni menjelaskan, panen kali ini sama dengan luas yang ditanam.
“Tomat yang saya panen kali ini sama dengan dengan luas lahan yang ditanam, kurang lebih dengan luas 600 m2 yang berada di lahan praktek H Idak,” ujarnya.
Untuk hasil panen ini, Arni menjual dengan harga di bawah pasaran, namun dengan kualitas yang sama.
“Tomat ini saya jual dengan harga 5000 sampai dengan 7000 per kilogramnya, tergantung kualitasnya,” jelasnya.
Selain pembeli bisa datang langsung ke lahan untuk memetik dan membeli langsung, hasil panen ini juga dijual ke berbagai konsumen.
“Hasil tomat ini biasanya dijual ke pengepul, rumah sayur, rumah makan dan secara online,” ungkap Arni.
Pemilihan komoditas tomat ini telah dipikirkan oleh guru ATPH ini. Sebab menurutnya, menanam komoditas ini prediksi awal mengikuti kalender tanam yang sudah dibuat, bahwa harga akan stabil pada bulan Agustus ini.
"Sehingga untuk kuantitas dan kualitas di luar espektasi, kami dengan luas hanya demikian sampai ini panen sudah mencapai 800 kilogram lebih,” pungkas Arni.
Kegiatan pertanian di atas merupakan dukungan atas arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang di beberapa kesempatan mengungkapkan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor nonmigas yang bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis.
Sebab saat ini sektor pertanian menjadi salah satu tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19.
“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tutur SYL.
Ditegaskan Kepala Badan PPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan, dalam menghadapi situasi di tengah wabah COVID-19 ini, pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi Covid-19, karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.
Sumber: Metro Kalimantan