POS KUPANG. COM, ATAMBUA -- Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp.PD dan Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM mengaku bangga atas kerja keras anggota kelompok tani Sinar Mentari Dafala yang berhasil memanen ratusan kilogram tomat di tengah pandemi.
Bupati dan Wakil Belu mengungkapkan hal ini ketika melakukan panen tomat di lahan Kelompok Tani Sinar Mentari, Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Sabtu 24 Juli 2021.
Menurut Bupati Belu, dampak pandemi Covid-19 sungguh dirasakan oleh seluruh masyarakat di negeri ini termasuk masyarakat Kabupaten Belu.
Namun, di tengah situasi sulit ini, petani di Desa Dafala tetap tekun dengan usaha pertaniannya dan hasilnya sangat membanggakan.
“Hari ini kita bangga dan senang karena meski di tengah pandemi, masyarakat memanen hasil tomat yang bagus. Tentu hal ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat", ujar Bupati Belu.
Bupati juga senang karena dalam membudidaya tomat ada kerja sama yang baik antara petani, pemerintah dan swasta sehingga hasil panen petani langsung dipasarkan.
Dalam mendukung petani tomat di Desa Dafala, pemerintah akan membantu mengatasi persoalan yang sudah disampaikan petani.
Bantuan tidak hanya dari kabupaten tetapi juga dari pemerintah desa. Kebutuhan petani yang tidak sanggup diatasi pemerintah desa akan dibantu oleh pemerintah kabupaten seperti traktor, pupuk dan obat-obatan.
Kata Bupati, agar budidaya tomat terus berkelanjutan, pemerintah akan melakukan pemetaan wilayah potensi tanaman tomat di Desa Dafala.
Kemudian, dinas pertanian dan ketahanan pangan akan melakukan pendampingan secara rutin mulai dari pengolahan lahan, perawatan, panen hingga pemasaran.
"Nanti dilakukan pemetaan, lahannya luas berapa, pemerintah kabupaten tanggung apa, pemerintah desa tanggung apa, swasta serta petani. Kita juga memikirkan setelah panen, hasilnya dijual kemana. Ini konsep bersama sehingga kalau ada kesulitan, mari kita duduk bersama untuk berbicara mencari jalan keluarnya", pinta Bupati Belu.
Bupati meminta camat dan kepala desa supaya memotivasi petani untuk mengembangkan terus usaha hortikultura di wilayah tersebut.
Bupati berterima kasih kepada Kepala Desa Dafala karena sudah mengalokasikan dana Desa untuk membantu petani tomat.
Ketua Kelompok Tani Sinar Mentari, Emanuel Ati kepada wartawan mengatakan, kelompok Sinar Menteri beranggotakan lima orang.
Mereka menggarap lahan milik sendiri seluas 1 hektare lebih. Untuk panen perdana diperkirakan mencapai ratusan kilogram.
Panen dilakukan tiga sampai empat kali. Total pendapatan yang didapat kelompok diperkirakan mencapai 100 juta lebih.
Kades Dafala, Leonardus Kehi kepada wartawan mengatakan, intervensi pemerintah desa untuk mendukung petani hortikultura di wilayah itu berupa pengadaan mulsa dan bibit. Tahun 2021, pemerintah desa mengalokasi 100 buah mulsa.
Sedangkan bibit sebanyak mencapai ratusan ribu.
Sesuai data Desa, jumlah pohon tomat yang sudah usia panen tahun 2021 sebanyak 39.500 pohon, sementara tanam 20.000 pohon, proses pembibitan 60.000 pohon, persiapan lahan baru 9-12 hektare dengan target tanam 350.000 pohon.
Saat ini, kata Kades Dafala, tomat milik petani dipasarkan di Atambua dan Kupang dengan harga Rp 15.000 per kilogram.
Menurut Kades Dafala, kendala dari petani adalah keterbatasan pupuk subsidi, traktor dan jaringan pipa air dari sumber menuju kebun. Untuk pupuk, petani mengatasinya dengan cara membeli tambah pupuk non subsidi karena pupuk subsidi tidak mencukupi.
Persoalannya, kelompok tani tomat belum masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Kelompok tani yang masuk dalam RDKK hanya petani jagung dan padi.
Selain itu, kendala jaringan pipa diatasi sendiri petani degan menggunakan selang. Sedangkan olah lahan menggunakan traktor sewa milik swasta.
Disaksikan Pos Kupang. Com, setiba di lokasi, Bupati dan Wakil Bupati Belu didampingi Kadis Pertanian, Gerardus Mbulu langsung melakukan panen tomat dan dilanjutkan dengan peninjauan tanaman tomat di lahan seluas satu hektare.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati dan Wakil Bupati Belu serta pimpinan OPD yang hadir saat itu membeli tomat petani. Diperkirakan lebih dari 20-an kilogram tomat terjual saat itu.
Sumber: POS-KUPANG