Medanbisnisdaily com - Nisel. Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa, didampingi Kadis Pertanian, Norododo Sarumaha, menggelar panen jagung kelompok Tani Fa'omasi di Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma, Selasa (8/6/2021).
Wabup Firman Giawa mengatakan perkebunan jagung sangatlah mendukung perekonomian masyarakat dan dapat menjaga ketahanan pangan.
"Hari ini kita melakukan panen jagung di Desa Hilinamoniha. Jadi ada sekitar 10 hektar jagung yang ada disini. Berdasarkan pengakuan ketua kelompat taninya, dalam satu hektar itu dapat menghasilkan 6 ton," kata Firman Giawa.
Dia menyampaikan, program ini akan terus dilakukan kedepan karena program jagung ini sangat memuaskan masyarakat dalam peningkatan ekonomi.
"Ini akan terus kita lanjutkan kedepan, karena hal itu masuk dalam bagian visi misi kita. Apalagi Pak Bupati Hilarius Duha, dimana 5 tahun lalu telah menanamkan hal ini dihati masyarakat penanam jagung ini," ujar Firman Giawa.
Dia berharap masyarakat Nias Selatan untuk terus melakukan penanam jagung ini untuk ketahanan pangan.
Ketua kelompok tani Fa'omasi Desa Hilinamoniha, Yulianus Loi, menuturkan dalam satu hektar jagung yang dihasilkan mencapai 5-6 ton.
"Dalam satu hektar biaya yang kami keluarkan itu sekitar Rp 7,5 juta, dan hasil panennya bisa mencapai 5 hingga 6 ton per hektar. Kalau kondisi saat ini harga jual Rp 5.700 per kilogram," tutur Yulianus Loi.
Dia mengungkapkan bahwa selama melakukan penanam, Pemkab Nias Selatan melalui Dinas Pertanian telah membantu kelompoknya termasuk dalam penyediaan bibit, biaya pembukaan lahan, pupuk dan lainnya.
Beberapa kendala dalam menjalankan penanaman jagung itu diantaranya gangguan hama serta cuaca buruk sehingga dapat mengurangi hasil panen.
Yulianus Loi, berharap pemerintah Nias Selatan terus mendorong para petani jagung lainnya serta dapat membantu mereka dalam penyediaan alat pengering dan alat lainnya sehingga memudahkan mereka pada saat panen jagung itu.
Sementara itu, Kadis Pertanian Norododo Sarumaha, mengatakan jenis bibit jagung yang digunakan meruapak varian Pioneer 32.
Dia menyebut, bahwa pihaknya terus berjuang dan tetap melanjutkan penanaman jagung itu dalam menjaga kestabilitas ketahanan pangan di Nias Selatan.
"Setiap ada program kita selalu fasilitas terutama dalam penyediaan pupuk, obat-obatan, bahkan pada tahun 2019 dan tahun 2020 kita fasilitas juga alat, mungkin daerah ini (Toma) belum. Tugas kami adalah bagaimana kelompok tani yang telah kita bina ini tetap berjuang dan melakukan kegiatan semacam ini," ujar Norododo Sarumaha.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa setiap tahun ada peningkatan hasil produksi petani jagung tersebut. Sebelumnya kata dia, dalam satu hektar dapat menghasilkan 1,5 ton, berikutnya mencapai 2 ton lebih hingga mencapai 6 ton.
Hal ini bila terus dilakoni oleh masyarakat maka dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Sumber: Medanbisnisdaily