Cilacap, Gatra.com – Kelompok Tani di kawasan Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah menyiapkan lahan pilot project untuk tanaman padi tahan atau toleran air asin. Langkah itu dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan masa pandemi Covid-19 yang belum diketahui pasti kapan akan berakhir.
Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Serikat Tani Mandiri (STAM) Cilacap, Ahmad Yunus mengatakan di Cilacap terdapat ribuan hektare lahan di kawasan sedimentasi Segara Anakan yang hanya bisa ditanami sekali pada musim hujan. Pasalnya, pada musim kemarau, pasokan air tawar berkurang sehingga sawah menjadi bersalinitas tinggi. “Kalau ditanam, padinya mati,” katanya, Senin (11/5).
Lantaran masih uji coba, Yunus bilang sementara hanya menyediakan lahan terbatas. Luasannya sekitar 10-15 hektare. Akan tetapi, jika terbukti berhasil maka luasannya akan ditambah sesuai dengan potensinya. “Kalau di Rawaapu, Sekarmayang, Sampai ke Kawunganten, Kampunglaut, Kedungreja, itu luasannya ribuan hektare,” ujarnya.
Sementara, Ketua Koperasi Desmantara Akhmad Fadli mengatakan pihaknya saat ini tengah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk membangun klaster padi berdasar potensi wilayahnya. Dia menilai, sawah di kawasan pasang surut air laut bakal memperkuat ketahanan pangan Cilacap dan sekitarnya.
Dia mengaku sudah mendapat informasi keberadaan varietas padi tahan air asin yang dikembangkan oleh Unsoed, Purwokerto. Karenanya, Demsntara bersama STAM dan kelompok tani di sejumlah wilayah pasang surut air laut bekerja sama menyiapkan lahan uji coba padi varietas toleran air asin. “Menurut kami jika ribuan hektare ini bisa dimanfaatkan, maka akan mendukung ketahanan pangan masyarakat melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19,” ucap Fadli.
Sumber: Gatra