BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Petani di Kabupaten Barito Kuala ( Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), bingung antisipasi kerusakan padi yang mereka alami.
Padi yang telah ditanam tumbuh baik, namun perlahan menguning, kerdil dan rusak, tidak berbuah dengan baik.
Disampaikan Kartini, petani di Desa Tamba Jaya, Kecamatan Tabukan, Kabupataen Batola, kondisi ini terjadi di dua tahun terakhir. Padi yang mereka tanam tidak maksimal dipanen hingga menurunnya hasil yang didapat.
"Jujur, kami bingung dengan kondisi ini. Obat yang digunakan juga tidak tahu apa yang tepat untuk mengatasinya," ungkap Kartini saat ditemui di lahan penanaman, Minggu (24/4/2022).
Ia menambahkan, meski diserang virus padi yang menguning sebelum berbuah, bersama petani lainnya ia tetap bertani. Karena tidak ada lagi pilihan lain dalam bekerja yang memungkinkan.
Sementara itu, dikemukakan Sawiah, dua tahun mengalami masalah yang sama, pihaknya belum pernah ada dapat peninjauan atau pemeriksaan mengenai solusi padi rusak ini dari petugas pertanian setempat.
"Sepengetahuan saya, belum ada yang periksa penyakit padi menguning ini, jadi kami belum tahu solusinya," ucap lnya.
Dirinya tetap bertahan dengan terus mencoba peruntungan. Dari sejumlah bidang sawah yang ditanami, masih ada beberapa yang bisa dipanen hasilnya.
Pantauan Banjarmasinpost, keluhan serupa juga dialami petani di kawasan Kecamatan Mekarsari, yaitu di Desa Tinggiran Darat dan Jelapat 2.
Padi yang ditanam turut menguning, padahal kondisi air normal dan sudah mencoba mengatasinya dengan beberapa pestisida dan insektisid.
SUMBER: TRIBUN NEWS