KabarKalimantan, Marabahan – Petani Desa Sido Makmur SP 1 Kecamatan Marabahan menggelar panen jagung hibrida, Rabu (12/8/2020).
Panen di lahan seluas 1 Hektare milik Kelompok Tani (Poktan) Panca, Dusun
Karya Makmur ini turut diikuti Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS, Ketua DPRD Saleh, Kepala Balittra Provinsi Kalsel Hendry Sosiawan, Kapolres Batola Batola AKBP Lalu Moh Syahir Arif, Kajari La Kanna, unsur forkopimda lainnya/mewakili, Kepala
Distan TPH Batola Murniati, Camat Marabahan Eko Purnama Sakti, dan sejumlah pejabat lainnya.
Dari ubinan yang dilakukan, panen kali ini menghasilan 9,9 ton jagung kering per Hektare atau 5,9 ton jagung kering giling per hektare.
Keberhasilan ini tentu memberi kebahagian bagi Bupati Noormiliyani. Walaupun untuk capaiannya masih jauh dari yang ditargetkan.
Atas nama pemerintah daerah dan pribadi, Noormiliyani menyatakan sangat bangga dan bersyukur atas keberhasilan petani Desa Sido Makmur melakukan panen jagung hibrida yang juga sebagai bukti, jagung juga dapat tumbuh dan berkembang yang memberikan alternatif usaha dalam mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
“Saya berharap dengan telah dilakukannya panen jagung hibrida ini menjadi pertanda kemajuan sektor tanaman pangan, dan juga akan membawa berkah dan harapan baru yang semakin meyakinkan warga untuk menjadikan lahan kosong sebagai lahan pertanian jagung,” harap Noormiliyani.
Karenanya, ia mengimbau para petani untuk tidak ragu bekerja di sektor pertanian. Karena pemerintah akan selalu melakukan upaya maksimal dalam mendukung pengembangan.
Terkait panen jagung yang dilakukan, mantan Ketua DPRD Kalsel ini menganggap, kegiatan itu sangat penting lantaran jagung merupakan komoditas sangat familiar bagi petani dan sedang digalakan pemerintah pusat melalui Kementan untuk menciptakan swasembada padi, jagung dan kedelai (Pajele).
Menyikapi keberhasilan panen jagung, bupati wanita pertama di Kalsel itu, berharap dapat memacu semangat para petani untuk terus meningkatkan produksi agar berdampak kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Sementara kepada SKPD terkait, ia minta untuk senantiasa memberikan pendampingan dan bimbingan secara teknis kepada para petani, sehingga akan semakin memacu peningkatan hasil produksi dari waktu ke waktu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Distan TPH Batola Murniati menerangkan, Batola mendapatkan target tanam jagung cukup luas, namun realisasinya masih sangat rendah. Kendalanya, selain keterbatasan lahan tipe B dan C (lahan yang cocok budidaya jagung) juga belum meratanya minat petani dalam memanfaatkan lahan sawahnya untuk budidaya jagung setelah panen di musim kemarau.
Walau demikian, ujar Murniati, secara keseluruhan hasil produksi tanaman jagung di Batola mengalami peningkatan cukup berarti. Demikian pula luas tanam menunjukan kemajuan selama lima tahun terakhir.
Selain jagung, ujar Muniarti, Batola juga punya target cukup besar untuk pengembangan kedelai. “Budidaya kedelai bisa dilakukan melalui pola tanam tumpang sari yaitu dibudidayakan di bawah tanaman jagung,” tandasnya.
Sumber: Redkal