Cilacap, Gatra.com – Petani di sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dipastikan bakal tanam ulang padi lantaran sawahnya kembali terendam banjir setinggi 50-150 sentimeter. Pasalnya, tanaman padi tersebut masih berusia muda dan sangat rawan rendaman.
Seorang warga Ciklapa, Kecamatan Kedungreja, Nisah (45 th) mengatakan, ia baru menanam padi lima hari. Tanaman padi yang baru pindah tanam kurang dari 15 hari masih sangat rawan rendaman. Terlebih, saat ini tanaman padi sudah terendam tiga hari. “Sudah pasrah. Ini sekarang sudah sejak Minggu terendam. Belum surut juga,” ujarnya.
Menurut dia, selain bahaya rendaman, padi terendam juga rawan diserang hama keong mas. Keong mas memakan tananam padi berusia muda sehingga kerap habis tak tersisa. “Mungkin nanti menebar benih ulang,” ucapnya.
Menurut Nisah, ini adalah rendaman kedua, setelah pada pertengahan November lalu tanaman padinya juga terendam. Saat itu, rendaman terjadi saat benih masih berada di persemaian sehingga relatif kuat menahan rendaman. Banjir juga tidak terlalu lama sehingga risiko kematiannya tak setinggi banjir kali ini.
Nisah sendiri mengaku masih mengungsi di rumah mantan Sekdes Ciklapa, yang berlokasi lebih tinggi dan tak terendam. Namun, hari ini ia kembali ke rumah untuk menengok ternak yang ditinggal di gubuk belakang rumah. “Tidak tahu kandangnya ikut kerendam apa tidak. Mudah-mudahan tidak,” ujarnya.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidareja, Cilacap, terdapat ribuan hektare tanaman padi yang gagal tanam akibat banjir. Sebagian petani harus kembali menebar benih. “Kalau angka pastinya itu, wilayahnya dinas pertanian. Tapi yang jelas, kita sendiri bisa memperkirakan. Ada ribuan hektare,” kata Agus.
Sumber: Gatra