BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Manajemen air untuk menjamin ketersediaan tanaman padi petani perlu mendapat perhatian. Karena musim hujan tahun ini mundur, berdampak pada menurunnya produktivitas padi hasil panen.
Berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, angka sementara produksi padi di Bojonegoro pada Januari hingga April 2024 sebesar 314,14 ribu ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan, pada Januari hingga April 2023 sebanyak 391,44 ribu ton GKG di Bojonegoro.
Angka produksi padi di Bojonegoro pada Januari hingga April tahun ini lebih rendah dibanding Kabupaten Lamongan, yakni 345,95 pada Januari hingga April 2024.
Padahal jumlah produksi padi di Bojonegoro pada 2023 lalu lebih unggul dibanding Kabupaten Lamongan. Yakni, Kabupaten Bojonegoro pada angka 391,44 ribu ton GKG. Sedangkan, Kabupaten Lamongan hanya pada angka 369,888 ribu ton GKG pada Januari hingga April 2023.
‘’Untuk produksi padi Januari hingga April 2024 tersebut masih belum keluar angka tetap. Dalam berita resmi statistik (BRS) tersebut masih angka sementara,’’ ujar Kepala BPS Kabupaten Bojonegoro Kiki Ferdiana.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro Imam Nurhamid Arifin membenarkan adanya penurunan produksi padi di Bojonegoro saat ini.
Hal ini dikarenakan musim tanam yang mengalami kemunduran. Pengaruh dari musim hujan yang mundur, sehingga produksi padi di Bojonegoro juga mengalami kemunduran.
‘’Nggih memang (mengalami penurunan produksi). Disebabkan karena musim tanam mengalami kemunduran karena musim hujan mundur. Sehingga, produksi juga mundur,’’ ujarnya.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro (Unigoro) Darsan mengatakan, faktor cuaca terutama jumlah curah hujan dan keterlambatan musim hujan menjadi penyebab penurunan jumlah produksi padi. Hal ini berdampak pada sawah tadah hujan yang tidak bisa tanam tepat waktu, bahkan tidak bisa tanam padi. Keadaan ini berdampak pada jumlah produksi padi pada Januari hingga April 2024. ‘’Kalau bisa tanam memakai pompa dengan mengambil air dari sungai atau sumber lain yang terdekat,’’ tuturnya. (ewi/msu)