POS-KUPANG.COM | SOE - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTS, Yupiter Pah mengatakan, mulai esok, Rabu (17/2/2021) pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap tanaman jagung masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk mendata luasan tanaman jagung masyarakat yang gagal dan yang berhasil.
"Besok, tim kita mulai turun lapangan untuk melakukan monitoring sekaligus pendataan tanaman jagung yang berhasil dan yang gagal. Wilayah selatan kabupaten TTS akan menjadi yang pertama kita pantau," ungkap Yupiter kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (16/2/2021).
Ketika ditanyakan terkait ketersediaan pangan masyarakat, Yupiter mengatakan stok pangan masyarakat masih aman. Selain karena hasil panen 2 tahun terakhir bagus, bantuan sosial juga membantu ketersediaan pangan untuk masyarakat dari kelompok kurang mampu.
" Untuk jagung saja hasil panen kita ditahun 2019/2020 mencapai 200.000 ton. Makanya kita bisa jual ke luar. Sementara untuk padi mencapai 33 ribu ton. Ini belum termaksud hasil panen umbi-umbian dan kacang-kacangan," ujarnya.
Dikatakannya, musim hujan dua tahun terakhir cukup baik sehingga tanaman masyarakat bisa bertumbuh dengan baik.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan curah hujan yang tersisa dengan bercocok tanam guna memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
"Curah hujan kita bagus sehingga tanaman jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan bertumbuh dengan baik," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Hama ulat grayat menyerang 999,25 Ha lahan jagung di Kabupaten TTS. Hama ini memakan daun tanaman jagung.
Kepala Dinas Tanama Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten TTS, Otniel Neonane mengatakan, dari 70.003 Ha luasan area tanaman jagung di TTS, 1,42 persen atau 999,5 Ha diserang hama ulat grayat. Namun saat ini, hama tersebut sudah berhasil dibasmi.
"Begitu mendapat laporan dari masyarakat, petugas kita langsung turun ke lapangan untuk membasmi hama ulat grayat tersebut," ungkap Otniel di ruang kerjanya, Senin (8/2/2021).
Sumber: POS-KUPANG