Blog •  08/06/2021

Minyak Sawit Berkelanjutan RSPO Terus Maju Untuk Beri Dampak Positif

Something went wrong. Please try again later...

InfoSAWIT, JAKARTA - Sampai saat ini kebutuhan minyak sawit global tercatat terus meningkat, ini seiring dengan peningkatan populasi dan tingkat ekonomi masyarakat yang terus melonjak. Hanya saja kini beberapa pasar minyak sawit menuntut adanya perbaikan proses dalam budidaya perkebunan kelapa sawit, yang lebih baik dalam upaya melindungi lingkungan.

Diungkapkan Tiur Rumondang, Direktur Assurance RSPO sekaligus Plt Deputi Direktur RSPO Indonesia,maka itu RSPO hadir dalam upaya meyakinkan pasar, bahwa proses budidaya sektor perkebunan kelapa sawit telah melampaui proses ketat dalam upayanya tidak merusak hutan dan lingkungan.

Lebih lanjut tutur Tiur, banyak pihak terus mengajukan pertanyaan yang hampir seragam yakni mengapa RSPO harus dibentuk? Menjawab itu, telah banyak sekali opini, riset dan studi yang mencatat pengembangan perkebunan kelapa sawit bisa memunculkan dampak negatif, tetapi jika budidaya kelapa sawit dilakukan dengan baik maka bisa mengurangi dampak negatif tersebut dengan pengelolaan yang berkelanjutan terhadap operasi perkebunan kelapa sawit sambil menjaga stabilitas jasa lingkungan yang diperlukan.

Sayangnya, masih banyak pihak yang hanya melihat dari sisi negatif perkebunan sawit bahkan di antara pengguna dan stakeholder minyak sawit dunia. Padahal dampak positif komoditas ini dapat dirasakan secara langsung termasuk, jika dilakukan dalam pengelolaan yang berkelanjutan, membaiknya perlindungan lingkungan, keanekaragaman hayati dan dampak sosial-ekonomi.

Secara umum, dampak global yang bisa diukur secara nyata bisa merujuk dari data yang dimiliki RSPO, misalnya sampai saat ini luas lahan yang telah bersertifikat RSPO seluas 4,4 juta ha, beranggotakan 4.971 anggota berasal dari 7 kategori keanggotaan, perkebunan, LSM sosial & lingkungan, Bank, consumer goods manufacturer, retailer dan processor.Serta diikuti oleh sebanyak 98 negara, dan telah menghasilkan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat (CSPO) sebanyak 17,21 juta ton, sejumlah 3.321 perusahaan dengan sertifikat rantai pasok menjadi anggota, serta menghasilkan 19% minyak sawit yang berkelanjutan dari total produksi minyak sawit global. 

“Kami akan terus bergerak maju dan angka-angka tersebut adalah ukuran yang paling mudah digunakan,  apakah kita progresif, dan seberapa besar itu berdampak kepada industri kelapa sawit, dan ini adalah cara yang fair dalam menghitung dampak, baik dari sisi dampak lingkungan dan pengembangan yang tidak bisa kita hindari,” kata Tiur dalam diskusi online yang dihadiri InfoSAWIT awal Maret 2021 lalu.

Sumber: InfoSAWIT