Jakarta - Kementerian Pertanian bakal mendorong optimalisasi potensi pertanian di Papua Barat. Bumi Cenderawasih dapat menjadi sentra komoditas pertanian Indonesia Timur.
"Di Papua Barat ini, ada potensi 7 juta hektar lahan yang bisa ditanami komoditas tanaman pangan dan hortikultura, dan untuk jagung sendiri mencapai 11 ribu hektar," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/10/2021).
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Kabupaten Sorong, Papua Barat, mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau tanam jagung di Kelurahan Klamesen, Distrik Mariat, Senin (4/10).
Syahrul menuturkan lahan pertanian di Papua Barat belum maksimal termanfaatkan. Baru 33 persen dari lahan pertanian yang sudah digarap untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan.
"Oleh karena itu, atas arahan Bapak Presiden, kami hadir di sini untuk bersama-sama membangun pertanian di Papua Barat khususnya di Kabupaten Sorong. Ini adalah amanat dan komitmen kita semua," cetusnya.
Kabupaten Sorong merupakan penghasil tanaman palawija, khususnya jagung. Sebagai salah satu sentra produksi jagung, Syahrul menyebut Kabupaten Sorong memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang ketahanan pangan nasional, khususnya di Papua Barat. Di tahun 2020, produksi padi di Kabupaten Sorong mencapai 2.690 ton gabah kering giling atau setara dengan 1.543 ton beras. Sementara itu, produksi jagung diperkirakan 775 ton.
Syahrul menjabarkan sebagai bentuk dukungan pembangunan pertanian tersebut, lanjutnya, di tahun 2021 Kementerian Pertanian menggelontorkan total bantuan pertanian untuk Kabupaten Sorong sebesar Rp 7,2 miliar. Selain itu, untuk pembangunan pertanian di sejumlah wilayah Papua Barat, Kementerian Pertanian mendorong lahirnya petani milenial.
"Keberadaan para petani milenial sangat vital dalam mewujudkan pencapaian ketahanan pangan, dengan pelatihan yang dilakukan hari ini saya berharap seperti harapan yang sama juga dari Bapak Presiden, petani milenial di Papua Barat mampu menciptakan ketahanan pangan dengan memberikan mereka kepercayaan sebagai penggerak sektor pertanian," papar Syahrul.
Sumber: Detik