Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja dalam rangka panen padi di Desa Karang Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Kunjungan ini demi memastikan ketersediaan pangan kita terutama di masa pandemi.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian adalah sesuatu hal yang pasti. Selalu dibutuhkan oleh seluruh orang di dunia. Oleh sebab itu, ia pun memastikan masuk ke daerah-daerah untuk bisa mengetahui keluhan petani dan bisa memenuhi kebutuhan petani.
“Tadi waktu dalam perjalanan ke sini, saya di telepon oleh bapak Presiden dan beliau berpesan jangan sampai lengah dalam mengawal pertanian kita dan menyelesaikan masalah yang ada di Indramayu. Karena pertanian satu-satunya sektor ekonomi yang tidak turun seta menjadi penopang ekonomo negara kita,“ kata Syahrul, dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9/2020).
Sementara itu menanggapi kelangkaan pupuk yang saat ini terjadi di Indramayu, Syahrul Yasin Limpo berjanji akan segera menyelesaikan hal ini dengan segera. Dengan didampingi para pejabat Eselon 1, Syahrul yakinkan bahwa hal ini akan langsung ditindaklanjuti.
"Saya sangat bangga Indramayu menjadi Kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Indonesia tahun 2019. Prestasi yang sangat luar biasa telah dibuktikan Kabupaten Indramayu. Meskipun dihadapkan pada tantangan maraknya alih fungsi lahan terutama di wilayah pantura ini, namun Indramayu mampu membuktikan ketangguhannya sebagai penyumbang terbesar pangan nasional “ jelas Syahrul.
Menteri Pertanian juga mengajak pihak perbankan untuk mempermudah proses peminjaman agar para petani tidak takut berutang. “ Jangan takut berhutang bapak ibu petani, yang penting dihitung dengan baik. Semangat untukk petani Indramayu, tetaplah menjadi contoh pertanian untuk daerah lain,“ terang Syahrul.
Di lokasi yang sama, Plt. Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat menyampaikan, Kabupaten Indramayu memiliki luas baku sawah 122.920. Ha dan produksi padi 2019 1,376.430 Ton GKG atau setara atau setara 789.658 ton beras dengan provitas di 2019 6,38 ton/ha. Untuk estimasi tanam bulan april – juli 2020 adalah 105.576 ha. Sedangkan untuk jagung Kabupaten Indramayu luas panen sebesar 2019 365 ha dengan produksi 32 ton BK dan target tanam April – Juli 2020 adalah 2.168 ha.
Sebelum nya dalam perjalanan menuju lokasi panen, Taufik menyampaikan keluhannya kepada Menteri Pertanian bahwa di Indramayu sedang mengalami kelangkaan pupuk. "Dan alhamdullilah Menteri Pertanian segera tanggap dengan hal ini. Terimakasih Bapak Menteri “ ujar Taufik.
Andil Indramayu
Di tempat sama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengakui Kabupaten Indramayu turut andil cukup besar untuk menambah sumbangan produksi padi. Dukungan Kementan tentunya diberikan untuk Indramayu melalui bantuan sarana produksi maupun alsintan. Khusus untuk tanaman pangan sendiri bantuan mulai dari benih, budidaya padi, sampai alsintan pascapanen. Untuk itu Suwandi berharap agar petani tetap semangat menggarap lahannya. "Biarkan kami pemerintah yang memikirkan caranya “ cetusnya.
Suwandi juga meminta petani bisa memanfaatkan KUR. "Kami sudah sediakan KUR untuk komoditas tanaman pangan, silahkan dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi penggilingan padi bisa digunakan untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak,“ lanjut Suwandi.
Dalam kesempatan ini diberikan juga bantuan kepada kelompok tani secara simbolis berupa Benih Padi Inbrida, Benih Jagung, Combine Havester ,Power Thereser, Traktor roda empat, traktor roda dua, cultivator, pompa air, handsprayer, irigasi,embung, KUR dan AUTP.
Sumber: Liputan6