Mamuju: Produksi padi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sepanjang Januari hingga Desember 2020 mencapai sekitar 345,05 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami kenaikan sekitar 44,91 ribu ton. Diharapkan produksi ini bisa terus meningkat di masa-masa mendatang.
"Produksi padi Sulbar pada Januari hingga Desember 2020 mengalami kenaikan 44,91 persen atau 14,96 persen dibandingkan dengan produksi padi 2019 yang sebesar 300,14 ribu ton GKG," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar Agus Gede Hendrayana Hermawan, di Mamuju, dilansir dari Antara, Rabu, 28 Juli 2021.
Produksi padi tertinggi sepanjang tahun 2020 di Sulbar terjadi pada Maret, yaitu sebesar 42,07 ribu ton sementara produksi terendah terjadi pada Januari, yaitu sebesar 6,79 ribu ton. "Sementara produksi tertinggi sepanjang pada 2019 juga terjadi pada Maret, yaitu sebesar 98,64 ribu ton," tuturnya.
Gede mengatakan, jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 197,15 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 25,66 ribu ton atau 14,96 persen dibandingkan dengan di 2019 yang sebesar 171,49 ribu ton.
Kenaikan produksi Sulbar disumbang oleh kenaikan luas panen yang terjadi pada Mei sampai Agustus 2020 sebesar 2,33 ribu hektare atau 10,39 persen. Dilihat menurut kabupaten, kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Pasangkayu.
Tiga kabupaten dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Mamasa. Sementara itu, tiga kabupaten dengan produksi padi terendah pada 2020 adalah Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Pasangkayu.
Sumber: Medcom.id